Page 224 - Gemilang Peradaban Islam
P. 224
Khalid, Ismail bin Aliyah, Muzafar bin Mudrik, Walid bin
Muslim, Mutamar bin Sulaiman dan lain sebagainya.
Imam Hanbali dilahirkan di Baghdad pada bulan Rabiul
Akhir 164 (780M). Ia dipandang sebagai ulama mujtahid di
bidang fiqih yang sangat terkenal pada zamannya, dan ia
pula sebagai salah seorang dari Imam Madzhab fiqih yang
empat.
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Muhammad bin
Hanbal. Sering juga dipanggil dengan nama Abu Abdullah,
karena salah seorang putranya bernama Abdullah. Setelah
menjadi ulama besar yang mempunyai banyak pengikut, ia
dikenal dengan panggilan Imam Hanbali dan madzhabnya
disebut dengan madzhab Hanbali.
Ayahnya bernama Muhamad bin Hanbal bin Hilal bin
Asas bin Idris bin Abdullah bin Auf bin Qasit bin Mazin bin
Syaiban bin Dahal bin Akabah bin Syaab bin Ali bin Baqo bin
Qasid bin Dami bin Jadlah bin As’ad bin Rabiah bin Nizar.
Pada Nizar inilah bertemu silsilah Imam Hanbali dengan
Nabi Muhammad SAW. Ibunya bernama Shahifah Binti
Hindur Asy-Syaibani, berasal dari bangsawan Bani Amir.
Pendidikan dan sifat Imam Hanbali
Imam Hanbali adalah seorang yang cerdik, cerdas, rajin,
dan tekun. Begitu cintanya pada ilmu pengetahuan, sehingga
setiap kali ia mendengar ada seorang guru yang ternama,
dengan sertamerta ia berangkat ke sana untuk berguru pada
ulama tersebut, walaupun ia harus menempuh jalan yang
jauh atau waktu yang lama.
Karena perhatiannya yang mendalam terhadap ilmu
pengetahuan ia baru menikah pada usia 40 tahun. Ia
menikah pertama kali dengan Aisyah bintu Fadl. Dan dari
Gemilang Peradaban Islam | 215