Page 219 - Gemilang Peradaban Islam
P. 219
tinggal di sana bersama Imam Malik kurang lebih 4 tahun
sampai wafatnya Imam Malik.
Sebagai pecinta ilmu, Imam Syafi’i mempunyai bayak
guru. Begitu banyaknya guru Imam Syafi’i, sehingga Imam
Ibnu Hajar Al-Asqolani menyusun buku khusus di mana
didalamnya disebutkan nama-nama guru Imam Syafi’i.
Aktivitasnya di bidang pendidikan dimulai dengan
mengajar di Madinah dan menjadi asisten Imam Malik. Pada
waktu usianya sekitar 29 tahun. Sebagai ulama fiqih
namanya mulai dikenal, muridnya pun berdatangan dari
berbagai penjuru negeri Islam. Selain dikenal sebagai ulama
fiqih ia pun dikenal dengan ulama Hadits, tafsir dan bahasa.
Selain itu juga pandai dalam ilmu falak, ilmu ushul, dan
tarikh. Ia sangat mahir dalam Qiraat. Suaranya yang bagus
dan bahasanya yang fasih memukau setiap orang yang
mendengarkan bacaannya.
Imam Syafi’i kemudian pindah ke Yaman atas undangan
Abdullah bin Hasan, wali negeri Yaman. Di sana ia diangkat
sebagai penasihat khusus dalam urusan hukum, di samping
tetap melanjutkan karirnya sebagi guru. Sama seperti di
Madinah ia pun disini bayak mempunyai murid. Oleh wali
kota negeri Yaman Imam Syafi’i dinikahkan dengan putri
cantik bangsawan yang bernama Siti Hamidah bin Nafi’ cicit
Usman bin Affan. Perkawinannya ii dianugrahi tiga orang
anak yaitu: Abdullah, Fatimah, Dan Zainab.
Pada waktu itu orang-orang Syiah di Yaman sedang
melangsungkan kegiatannya dengan gencar. Syiah dianggap
sebagai pihak oposisi yang akan menjatuhkan pemerintah
resmi di Bahgdad. Imam Syafi’i dituduh terlibat dalam pihak
Syiah dan atas tuduhan itu ia ditangkap dan dibawa ke
Baghdad menghadapi khalifah Harun Al-Rasyid. Setelah
210 | Asep Solikin