Page 214 - Gemilang Peradaban Islam
P. 214

pendorong  dalam  menentang  kekuasaan  Abasiyah  di
               Madinah.
                   Peristiwa yang terjadi pada tahun 147 H menyebabkan
               Malik bin Anas ditangkap dan disiksa. Ketika musim haji tiba,
               Al-Mansur  mengunjungi  Imam  Malik  dan  meminta  maaf
               kepadanya atas perbuatan petugasnya yang ada di Madinah.
               Imam Malik kemudian dibebaskan dan khalifah Al-Mansur
               memohon  kepadanya  untuk  mengumpulkan  Hadits-Hadits
               Rasulullah SAW agar dapat dijadikan pegangan umat. Pada
               mulanya  Imam  Malik  memang  berkeberatan  tetapi  pada
               akhirnya melaksanakan  juga.  Sebagai  hasilnya  tercipta  Al-
               Muwatha seperti tersebut di atas.

               Dasar pemikiran Imam Malik dalam
               menetapkan hukum
                   Pemikiran Imam Maliki di bidang hukum dipengaruhi
               lingkungannya. Madinah sebagi pusat timbulnya sunah nabi
               dan sunah sahabat merupakan lingkungan kehidupan Malik
               sejak      kecil  sampai  wafatnya.  Oleh  sebab  itu  pemikiran
               hukum  Imam  Malik  banyak  berpegang  pada  sunah-sunah
               tersebut. Kalau terjadi perbedaan satu sunah dengan yang
               lain  maka  ia  berpegang  pada  tradisi  yang  berlaku  di
               masyarakat  Madinah.  Menurut  pendapatnya  tradisi
               masyarakat Madinah pada waktu itu berasal dari tradisi para
               sahabat  Rasulullah  SAW  yang  dapat  dijadikan  sumber
               hukum. Kalau ia tidak menemukan dasar hukum dalam Al-
               Qur’an dan sunah maka ia memakai Qiyas Dan Al-Maslaha Al-
               Mursalah (Maslahat Dan Kebaikan Umum)

                   Berdasarkan  pendapat  Imam  Malik  tersebut,  dasar-
               dasar  hukum  yang  berlaku  dalam  madzhab  Malik  adalah
               sesuai dengan urutan berikut:



                                             Gemilang Peradaban Islam | 205
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219