Page 226 - Gemilang Peradaban Islam
P. 226
mengantarkannya menjadi ulama Hadits yang menghafal
ratusan ribu Hadits.
Imam Hanbali hidup pada masa pemerintahan khalifah
Al-Mamun dari Dinasti Abbasiyah. Waktu itu aliran
Mutazilah sedang mengalami masa kejayaannya. Al-Makmun
menjadikan madzhab ini sebagai aliran resmi negara dan
selanjutnya dengan menggunakan kekuasaannya ia
memaksakan aliran ini kepada pembesar kerajaan serta
tokoh masyarakat. Di antara ajaran Mutazilah yang
dipaksakan saat itu adalah paham yang mengatakan bahwa
Al-Qur’an adalah makhluk atau ciptaan Tuhan. Peristiwa iti
disebut dengan Mihnah. Dan dengan peristiwa ini pula yang
menyebabkan banyaknya ulama yang terbunuh karena
mempertahankan pendiriannya yang tegas bahwa Al-Qur’an
itu bukan makhluk melainkan sabda Allah.
Di antara ulama yang dengan tegas mempertahankan
pendiriannya adalah Imam Hanbali. Bahkan ia kemudian
dipandang sebagai pemuka kelompok oposisi yang
menentang keinginan penguasa untuk memaksakan faham
Mutazilah ini. Karena membangkang Imam Hanbali
ditangkap dan dikirim menghadap Al-Mamun di Tarsus.
Sebelum sampai ke kota itu, Al-Mamun wafat dan digantikan
oleh putranya Al-Mu’tasim yang kemudian memenjarakan
Imam Hanbali.
Selama dalam penjara, Imam Hanbali mendapat
perlakuan yang sangat kejam. Setiap hari ia di cambuk dan
dipukuli. Walaupun sangat menderita ia tetap teguh dalam
mempertahankan keyakinannya. Penganiayaan terhadap
Imam Hanbali terus berlangsung sampai pemerintahan Al-
Wasiq, putra Al-Mutasim. Sikap Imam Hanbali yang teguh
itulah yang oleh karenanya menarik perhatian dan simpati
Gemilang Peradaban Islam | 217

