Page 228 - Gemilang Peradaban Islam
P. 228
Prinsip-prinsip inilah yang kemudian menjadi dasar-
dasar mazhab Hanbali. Kemampuannya dalam bidang Hadits
terbukti dari kesanggupannya menyusun Al-Musnad, yaitu
suatu kitab Hadits yang terhimpun kurang lebih 40.000
Hadits, dan disusun berdasarkan tertib nama sahabat yang
meriwayatkannya. Menurut Imam Abdullah bin Ahmad
(putra sulug ibnu Hanbali), 40.000 Hadits yang termuat
dalam kitab ini merupakan Hadits seleksi dari 700.000
Hadits yang dihafal oleh Imam Hanbali. Penelitian Muhamad
Aziz Al-Hukuli (seorang ulama yang menulis tentang tohoh-
tokoh sahabat dan tabiin). Menunjukkan bahwa ada 10.000
Hadits yang berulang dalam Musnad Ahmad bin Hambal. Jadi
jumlah sebenarnya adalah 30.000 Hadits. Umumnya Hadits-
Hadits yang terdapat di dalamnya mempunyai derajat sahih
dan sedikit sekali yang berderajat dhaif. Pentingnya buku itu
bagi para ulama Hadits terlihat dari betapa banyaknya ulama
yang mensarah isinya. Mereka adalah antara lain Imam
Sirajuddin bin Amr bin Ali, Imam Abu Amr bin Muhammad
bin Abdul Wahid, Imam Muhammad bin Muhamad Al-Jaziri,
Imam Ali bin Husain bin Urwah, Imam Abu Hasan
Muhammad bin Abdul Hadi As-Sindi.
Dalam memamahami Al-Qur’an Imam Hambali lebih
senang mengambil arti lafal dari pada melakukan takwil,
terutama terhadap ayat-ayat yang menjelaskan sifat-sifat
Tuhan atau ayat-ayat mutasyabihat. Imam Hanbali di
samping hafal Al-Qur’an dengan fasih dan lancar, juga
mengerti tafsirnya secara mendalam.
Karya-karya Imam Hanbali
Imam Hanbali meninggalkan banyak karya tulis
terutama tentang Al-Qur’an, antara lain:
1. Tafsir Al-Qur’an,
Gemilang Peradaban Islam | 219