Page 22 - False Information
P. 22
mengklasifikasikan antara propaganda, satir, hoax, clickbait, dan
postingan berita terverifikasi (Volkova et al., 2017).
Sama seperti sifat dari berbagai jenis informasi palsu yang
penting untuk dipertimbangkan, demikian juga sifat tanggapan
terhadap informasi tersebut. Intervensi berbasis komunitas seperti
itu melibatkan lebih dari sekadar pemberdayaan individu untuk
mengevaluasi informasi palsu dengan benar. Ini juga melibatkan
meminta orang-orang tersebut bertindak untuk memanggil,
mengurangi, atau mencoba mengendalikan penyebaran informasi
palsu, baik sendiri atau bersama-sama dengan orang lain. Upaya
yang dipimpin oleh komunitas dapat membantu menyoroti dan
memperbaiki, dan dengan demikian mungkin mengontrol,
penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan (Arif et al.,
2017).
Jenis reaksi terhadap informasi palsu dan benar dan untuk
menentukan bagaimana pengguna bereaksi antara sumber informasi
yang salah dan benar (Glenski et al., 2018). Mereka menemukan
perbedaan dalam jenis dan kecepatan respons dengan postingan
yang menipu yang menghasilkan respons yang lebih menerima
daripada respons tipe elaborasi. Dalam karya terbaru lainnya
(Glenski et al., 2018), mereka mengukur perbedaan reaksi terhadap
sumber berita palsu dan benar dari internet dan manusia,
menemukan tingkat reaksi yang berbeda antara dua jenis aktor.
Informasi palsu dapat dikategorikan berdasarkan maksud dan
konten pengetahuannya, sebagai berikut:
1. Kategorisasi berdasarkan maksud
Informasi palsu dapat diklasifikasikan berdasarkan maksud
penulis, sebagai misinformation and disinformation (Fallis,
2014). Dengan demikian, misinformasi menyebar tanpa
maksud untuk menipu. Dengan demikian, penyebab umum
False Information | 17