Page 23 - False Information
P. 23

kesalahan  informasi  termasuk  kesalahan  representasi  atau
                                distorsi  informasi  asli  yang  sebenarnya  oleh  seorang  aktor,
                                karena  kurangnya  pemahaman,  perhatian  atau  bahkan  bias
                                kognitif  (Skyrms,  2010).  Para  pelaku  ini  kemudian  dapat
                                menyebarkan  informasi  yang  salah  tanpa  disadari  kepada
                                orang  lain  melalui  blog,  artikel,  komentar,  tweet,  dan
                                sebagainya.  Perhatikan  bahwa  pembaca  sering  kali  dapat
                                memiliki interpretasi dan persepsi yang berbeda dari informasi
                                yang benar, yang mengarah pada perbedaan dalam cara mereka
                                mengkomunikasikan pemahaman mereka dan pada gilirannya
                                menginformasikan  persepsi  orang  lain  tentang  fakta  (Aikin,
                                2011).
                                    Sebaliknya, disinformasi disebarkan dengan maksud untuk
                                menip  (Pomerantsev  &  Weiss,  2014).  Dengan  demikian,
                                memahami motif disinformasi sangat mirip dengan memahami
                                motif penipuan  (Fallis, 2014). Penipuan di web terjadi untuk
                                banyak tujuan, dan untuk alasan yang serupa (meskipun tidak
                                terlalu bersifat interpersonal) seperti dalam interaksi manusia.
                                Pemirsa  potensial  yang  besar  mengarahkan  sebagian  besar
                                kampanye disinformasi web untuk fokus pada mempengaruhi
                                opini publik dengan satu atau lain cara, atau mengarahkan lalu
                                lintas online untuk menargetkan situs web guna mendapatkan
                                uang melalui iklan.
                            2.  Kategorisasi berdasarkan pengetahuan
                                Kategorisasi  ini,  informasi  palsu  diklasifikasikan  sebagai
                                berbasis opini atau fakta (S. Kumar & Shah, 2018) (berbasis
                                Informasi palsuopini mengungkapkan pendapat individu (baik
                                diungkapkan secara jujur  atau tidak) dan menjelaskan kasus-
                                kasus  di  mana  tidak  ada  kebenaran  dasar  yang  mutlak.
                                Pencipta potongan opini secara sadar atau tidak sadar membuat




                            18 | Laksminarti, Karyanti & Mita Sari
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28