Page 126 - Catatan Peradaban Islam
P. 126
mengirim surat kepada Talhah dan Zubair agar mereka mau
berunding, tetapi ajakan itu menemui kegagalan dan
pertempuran dahsyat tidak dapat dielakan lagi.
Pertempuran itu dikenal dengan “perang jamal“, karena
pertempuran itu Aisyah mengendarai unta. Pertempuran itu
berhasil dimenangkan Ali. Zubair dan Thalhah terbunuh.
Adapun Aisyah, sebagai penghormatan kepada Ummul
mukminin dikirim kembali ke Madinah.
Pemberontakan Mu’awiyah dan Peristiwa Tahkim
Pemberontakan kedua datang dari kelompok Muawiyah
bin Abu Sufyan, kerabat dekat Utsman. Dinasti Utsman,
Muawiyah diangkat gubernur di Damascus. Ketika Ali
terpilih menjadi Khalifah, Muawiyah tidak membaitnya, ia
menyatakan diri membangkang dengan alasan menuntut
bela atas kematian Utsman.
Menghadapi pemberontakan Muawiyah, Ali dan
pasukannya meninggalkan Kufah menuju Syam (kini
Suriah). Mendengar kedatangan Ali dengan pasukannya
Muawiyah pun bersiap-siap menghadang di luar kota. Kedua
pasukan itu bertemu di suatu tempat yang bernama Siffin.
Sbelum terjadi pertempuran, Ali menawarkan penyelesaian
damai. Tetapi Muawiyah menolak, lalu berkobarlah
peperangan yang sangat dahsyat dalam kalanganumat
muslim. Di sinilah sejarah buruk Islam tercatat. Betapa
muslim saling menumpahkan darah, satu dengan sepenuh
hati menawarkan perdamaian dan kemaslahatan sementara
yang lain haus kekuasaan dan rela megorbankan para
tentaranya.
Setelah peperangan berlangsung beberapa hari terlihat
tanda-tanda kemenangan dipihak Ali. Pada saat itu
Muawiyah dan tentaranya terdesak, Amr bin Ash yang
Catatan Peradaban Islam | 119