Page 128 - Catatan Peradaban Islam
P. 128
pemberhentian Ali maupun Muawiyah, agar tidak terjadi
pertumpahan darah.
Peristiwa ini terkenal dengan tahkim. Kelicikan Amr bin
Ash dalam peristiwa itu merugikan pihak Ali dan
menguntungkan pihak Muawiyah. Tetapi keputusan tahkim
itu ditolak Ali dan ia tetap mempertahankan kedudukannya
sebagai Khalifah hingga terbunuh pada tahun 661 M.
Lahirnya Khawarij
Pemberontakan dari Kalangan Khawarij
Pemberontakan ketiga timbul dari pihak Khawarij yang
semula merupakan bagian dari pasukan Ali dalam
menumpas kekuatan Muawiyah, tetapi kemudian keluar dari
barisan Ali karena ketidaksetujuan atas sikap Ali yang
menerima tawaran tahkim dari pihak Muawiayah. Karena
mereka keluar dari pihak Ali maka mereka disebut
“Khawarij”, dan jumlah mereka ribuan orang. Dalam
keyakina mereka, Ali adalah Amirul Mukminin dan mereka
yang setuju untuk bertahkim atas anjuran Amr bin Ash,
karena dalam pandangan mereka itu sama dengan
melanggar ajaran agama. Menurut mereka hanya Tuhan
yang berhak menentukan hukum, bukan manusia. Oleh
sebab itu, semboyan mereka adalah La Hukma Illa Bi Allah
(tidak ada hukum kecuali bagi hukum Allah). Dan dalam hal
ini Ali dan sebagaian pasukannya dinilai telah membuat
kepalsuan hukum, yaitu dengan lawan.
Kelompok Khawarij menyingkir ke Harurah sebuah
desa dekat Kufah. Mereka mengangkat pemimipin sendiri
yaitu Siblis bin Rubit at Tamami sebagai panglima angkatan
perang dan Abdullah bin Wahhab Ar- Rosibi sebagai
pemimpin keagamaan. Di Harurah mereka menyusun
kekuatan untuk menggempur Ali dan orang-orang yang
Catatan Peradaban Islam | 121