Page 133 - Catatan Peradaban Islam
P. 133

dengan  keras.  Seluruh  kehidupannya  dibaktikan  untuk
            memerang ketidakadilan dan penindasan, dan melawan para
            penindas serta para tiran. Beluia memerangi mereka dengan
            tangan,  lidah,  dan  perintah-perintahnya  maupun  dengan
            pedangnya.
                 Perang  melawan  ketidakadilan  dan  penindasan  telah
            berlangsung  semenjak  manusia  tiba  di  bumi.  Namun
            peperangan  itu  digelar  dengan  berbagai  cara  dan  dalam
            situasi yang berbeda. Telah ada beratus-ratus ribu pejuang
            yang memerangi para penindas dan tiran di jaman mereka.
            Para pejuang besar ini menjadi sumber kebanggan bagi umat
            manusia,  sedang  para  tiran  menodai  halaman  sejaran
            dengan  kejahatannya.  Para  pejuang  itu  muncul  susul
            menyusul  dan  setiap  orang  dari  mereka  mewarisi  perang
            suci dari para pendahulunya. Ada pula beberapa jiwa besar
            yang  menggerakan  seluruh  kehidupan  mereka  untuk
            memerangi ketidakadilan dan penindasan.
                 Biografi  Ibrahim,  Musa  dan  Isa  penuh  dengan
            peperangan  melawan  penindasan,  perampasan,  dan
            ketidakadilan.  Kampanye  Muhammad  melawan  kaum
            musyrik  juga  merupakan  kelanjutan  dan  kelengkapan
            peperangan  yang  dilakukan  oleh  Isa.  Beliau  memulai
            gerakan  revolusi  akbar  untuk  memberantas  ketidakadilan
            dan penindasan, dan tidak berhenti sebelum kaum tertindas
            dibebaskan dan kehidupan mereka membaik.

                 Kekejaman menjadi watak kedua dari beberapa orang.
            Mereka melakukan perampasan dengan seenaknya, seakan
            mereka melakukan pekerjaan wajar, seperti makan, minum,
            berjalan, dan bernafas. Yang termasuk orang jenis ini adalah
            Nero,  Jenghis  Khan,  para  pejabat  inkuisisi  di  Eropa  pada
            masa abad pertengahan, serta banyak jenis penguasa lainnya


            126 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138