Page 136 - Catatan Peradaban Islam
P. 136
dan mereka tidak meninggalkanya dalam keadaan
bagaimanapun
Namun, Apakah layak Ali berkecil hati dan melembek
pada saat kekuatan jahat telah membentuk satu front untuk
menentangnya? Munkinkah orang yang berani kehilangan
semangat lalu melepaskan segala usaha karena dia
menghadapi bencana dan kesukaran yang disebabkan
orang-orang yang berprilaku seperti binatang buas di
sekitarnya terutama pada saat setiap orang takut mati pula?
Apa Ali harus patah semangat dan melempem ketika
musuh menjadi semakin beringas, ketika semua pewenang
yang kehilangan kebijaksanaan menjual agamanya demi
kesenangan dunia, harta, dan kedudukan secara bodoh,
menciptakan kekacauan di kota-kota, bersikeras dalam
penindasan, penuh kesombongan dan tipuan, mengada-
adakan bidah dan kesia-siaan, memiji kebatilan dan
kejahatan sambil mengharapkan hadiah, melenyapkan
keadilan dan kejujuran, menciptakan huru-hara, kekacauan,
kazaliman, dan kekejamana tanpa batas? Apakah ia akan
menjadi lemah dan tak berdaya bila kondisi orang-orang
disekitarnya seperti ini. Orang yang meminta tolong kepada
mereka tidak akan berhasil, orang yang menemui mereke
tidak akan peroleh kedamaian hati, siapa yang ditemani
mereka dalam pertempuran selalu menderita kekakalahan.
Mereka tuli walaupun mempunyai telinga, bisu walaupun
punya kemampuan berkata, mereka tidak tabah dalam
peperangan seperti halnya orang berani dan berse-mangat,
tak seorang pun mendapat dukungan dan simpati pada saat
mereka mengalami kesulitan?”
Dalam kondisi seperti itu, tentu saja orang akan meresa
lemas dan tak berdaya serta berpangku tangan. Tetapi hal ini
Catatan Peradaban Islam | 129