Page 141 - Catatan Peradaban Islam
P. 141
Menurut Ali, para cendikiawan adalah pemimpin umat,
dan karena alasan ini maka sejumlah tanggung jawab
terletak pada mereka. Tanggung jawab yang terbesar pada
mereka adalah menentang penindas dan membantu orang
yang tertindas. Ia berkata, “Allah telah mewajibkan para
ulama untuk tidak menjadi penonton pasif atas
ketidakadilan penindas dan atas kesengsaraan orang yang
tak berdaya dan tertindas”.
Untuk menghapus para penindas dari lingkungan
masyarakat, dan agar tidak ada yang membantu tindakan
penindasan atau mentolelirnya dengan suka rela, Ali
membagi dosa manusia menjadi dua jenis. Ada dosa yang
dapat diampuni dan ada pula dosa yang tidak dapat
diampuni. Ketidakadilan dan penindasan termasuk dosa
yang tidak dapat diampuni dalam kondisi apapun. Ia
bertutur, “dan dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa
karena menindas orang lain”. Dia memegang pendapat
“menindas orang yang lemah adalah jenis penindasan yang
paling buruk”.
Dengan demikian ia berusaha dengan berbagai cara
untuk menghilangkan ketidakadilan, dan hal ini menjadikan
kebijakan baginya dalam memperlakukan manusia. Ia
berjuang menentang para penindas dengan menggunakan
lidah dan pedangnya serta tabah dalam perjuangannya. Ia
terus melawan ketidakadilan dan penindasan sampai ia
menjadi syahid. Apabila pasang surutnya waktu tidak
menghalangi programnya, dan apabila kondisi saat itu tidak
sangat merugikannya, tentu ia sudah menyebabkan
perubahan dalam sejumlah hal.
134 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman