Page 140 - Catatan Peradaban Islam
P. 140
Atau, ”Para penindas harus menghindari ketidakadilan harus
berlaku adil pada manusia dan tidak menebarkan bencana
dimuka bumi.”
Apabila perjuangan semakin sengit dan ia menyaksikan
ketidakseim-bangan jumlah antara pendukungnya dan
pendukung musuh, dan membandingkan posisi dirinya
dengan posisi lawann-lawannya, ia berkata, ”Saya belum
pernah bersikap lemah atau melempem. Saya akan terus
memerangi kebatilan sampai saya memeras kebenaran dari
sisinya”.
Walaupun Ali melihat maut membelalak di depan
matanya tangan tak pernah lelah bertempur, tak pernah pula
ia merasa gentar barang sedikitpun. Ia tidak akan merasa
takut meskipun seluruh penduduk Arabia bersatu menge-
pungnya. Ia benar-benar mengandalkan keadilan dan
kesamaan, dan sangat yakin bahwa yang ia lakukan sesuai
dengan undang-undang keadilan. Dia pernah berkata,
“Orang yang lemah tampak kuat di mata saya sampai saya
dapat mengembalikan hak kepadanya, dan orang yang kuat
tampak lemah dalam pandangan saya sampai saya dapat
mengambil hak darinya. Ia berucap, “Demi Allah, saya tidak
peduli apakah kematian menjemput saya atau saya yang
akan menjemput kematian tersebut”.
Ketika ia bertempur dengan orang-orang dzalim dan
berhasil mengalahkan mereka namun mereka masih tetap
melakukan perlawanan, ia berkata “Beberapa orang dari
penindas itu masih hidup, apabila Allah menghendaki kita
dapat memusnahkan mereka. Namun, bila sebagian dari
mereka melarikan diri ke berbagai kota maka keadaan
menjadi lain”.
Catatan Peradaban Islam | 133