Page 122 - Catatan Peradaban Islam
P. 122
pengetahuan mengenai rahasia ketuhanan maupun segala
persoalan keagamaan secara teoritis dan praktis.
Sewaktu Nabi SAW hijrah ke Madinah bersama Abu
Bakar, Ali diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah
Rasulullah dan tidur di atas ranjangnya. In dimaksudkan
untuk memperdaya kaum Quraisy, supaya mereka
menyangka bahwa Nabi masih berada di dalam rumahnya.
Dan pada saat itu memang telah berkumpul puluhan pemuda
dari berbagai kalangan dan kabilah untuk membumuh Nabi
SAW. Ali pun tampil melaksanakan tugas ini dan terbukti ia
dapat menunaikan amanat ini dengan sebaik-baiknya.
Dengan cara demikianlah pada akhirnya Nabi Muhammad
dan Abu Bakar berhasil meninggalkan Makah tanpa
diketahui oleh para pemuda dari kabilah tersebut dan
selamat menuju persembunyian mereka tanpa diketahui
jejaknya.
Ali di kenal dengan kesederhanaannya dan zahid dalam
kehidupan sehari-hari. Tidak tampak dalam kehidupan
rukah tangganya sebelum dan sesudah ia diangkat sebagai
khalifah. Kehidupan sederhana itu tidak hanya diterapkan
pada dirinya saja, melainkan juga kepada putra-putrinya.
Ali terkenal sebagai panglima yang gagah perkasa.
Keberaniannya dalam medan laga banyak menggetarkan
hati lawan-lawannya. Ia mempunya pedang yang sangat
tajam warisan nabi yang bernama Dzul Faqar. Dan dalam
setiap pertempuran ia selalu menjadi andalan para prajurit
dan tentara Islam lainnya serta selalu ada pada barisan
paling depan.
Ia jiga dikenal sebagai sahabat Nabi yang paling cerdas
dan menguasai banyak permasalahan keagamaan yang
mendalam, sebagaimana yang tergambar dalam sabda Nabi
Catatan Peradaban Islam | 115