Page 118 - Catatan Peradaban Islam
P. 118
adil yang mampu memimpin diri sendiri dan mampu
memimpin orang lain, memperkuat hal-hal yang ma’ruf dan
menghancurkan bid’ah. Dan oarng yang paling tercela disisi
Allah adalah pemimpin lalim yang tetap sesat dan orang lain
pun tersesat karenanya. Saya pernah mendengar Nabi
bersabda bahwa pada Hari Pengadilan orang penindas akan
diseret sedemikian rupa sehinga tak ada yang mau
menolongnya atau mengetahui (memberi syafaat) baginya,
dan dia langsung dilempar kedalam neraka. “(Nahjul
Balaghah).
Utsman tercengang ketika mendengar kata-kata Ali
yang logis. Ia hanya berkata, “Saya tidak melakukan suatu
kesalahan, Saya hanya berlaku baik dan bajik kepada karib-
kerabat saya.”
Kebenaran telah bercampur aduk dengan kebatilan, dan
kebaikan dengan kejahatan. Penyelewengan Bani Umaiyah
terus meningkat. Utsman memberikan banyak tali kepada
mereka, dan dia sendiri jadi tak berdaya dihadapan mereka.
Ali telah menggambarkan khalifah Utsman dengan tepat
dalam kata-kata, “Dia mendukung karib-kerabatnya dengan
cara yang paling ganjil.”
Mengenai Bani Umaiyah, Ali berkata, ”Bersama Utsman
bangkitlah bani Umiyah, para keturunan ayahnya, dan
mereka mulai mengunyah kekayaan Allah sebagai unta
menyantap rumput musim semi.”
Demikinlah Bani Umayyah bersama para
pendukungnya membawa Utsman ke jalan kehancuran dan
keruntuhan. Karena nepotismenyalah maka ia kehilangan
nyawa. Istrinya yang bernama Na’ilah pun mengetahui
kemana Bani Umayyah membawanya. Dia juga mengetahui
bahwa Ali adalah orang yang paling tulus dan yang
Catatan Peradaban Islam | 111