Page 120 - Catatan Peradaban Islam
P. 120

penindasan serta menindak para pelanggar hak-hak rakyat
               dan  hal-hal yang  berhubungan  dengan  pengajuan  keluhan
               rakyat,  merupakan  urusan  yang  tidak  patut  diperhatikan,
               menurut  Marwan.  Menurut  dia,  kekhalifahan,  kedaulatan,
               dan  kepemimipinan  adalah  alat  untuk  memamerkan
               kekuasaan  dan  wewenang,  dan  tidak  ada  hubungannya
               dengan perlindungan atas hak-hak rakyat atau memelihara
               keimanan dan hukum agama. Menurut dia, kekhalifahan itu
               adalah  kerajaan  bani  Umayah  yang  telah  lama  mereka
               tunggu  untuk  direbut  kembali,  dan  dengan  demikian
               menegakkan kembali kekuasaan dan otoritas mereka yang
               telah dihancurkan oleh Islam, dan karena itu ia tidak dapat
               memahami  mengapa  rakyat  beusaha  mencabut  hak  Bani
               Umayah  atas  pemerintahan  yang  merupakan  warisan
               mereka.
                   Orang-orang  yang  tidak  menyukai  kebijakan  finansial
               dan pemerintahan Bani Umayah dan megkritiknya dengan
               tulus  menjadi  sasaran  kemurkaan  Utsman  dan  saran
               Marwan dan teman-temannya serta para penasihatnya yang
               lain. Salah seorang dari mereka adalah Abdullah bin Mas’ud,
               seorang  sahabat  besar  Nabi.  Dia  banyak  mengkritik
               kebijakan  Utsman  dengan  mengatakan  bahwa  Utsman
               tidaklah berharga di mata Allah walaupun sebesar bulu lalat.
               Maka setelah mengatakan demikian Utsman kemudian atas
               saran  Marwan  mengundang  dirinya  berdialog  dengannya
               atas  berbagai  macam  perkara  dalam  sebuah  masjid.  Maka
               ketika  sebagian  besar  kaum  bani  Umayah  berkumpul
               berkatalah Utsman: “Lihatlah, sedang menuju kalian seekor
               binantang hina, yang menginjak-injak makanan, muntahan
               dan  kotorannya.  Dengan  tenang  Masud  menjawab:  “Saya
               tidak  seperti  itu.  Yang  pasti  saya  adalah  seorang  sahabat
               Nabi. Saya bersama beliau dalam perang badar dan ikut serta


                                                 Catatan Peradaban Islam | 113
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125