Page 19 - Pengembangan Paradigma Kompetensi Mengajar Guru PKn SD Era Industri 4.0
P. 19
pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputerisasi
manufaktur (Yahya, 2018).
Lee et al (2013) menjelaskan, industri 4.0 ditandai dengan
peningkatan digitalisasi manufaktur yang didorong oleh empat
faktor: 1) peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan
konektivitas; 2) munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan
bisnis; 3) terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan
mesin; dan 4) perbaikan instruksi transfer digital ke dunia fisik,
seperti robotika dan 3D printing. Lifter dan Tschiener (2013)
menambahkan, prinsip dasar industri 4.0 adalah penggabungan
mesin, alur kerja, dan sistem, dengan menerapkan jaringan cerdas di
sepanjang rantai dan proses produksi untuk mengendalikan satu
sama lain secara mandiri (Yahya, 2018).
Istilah Industri 4.0 sendiri secara resmi lahir di Jerman
tepatnya saat diadakan Hannover Fair pada tahun 2011 (Kagermann
dkk, 2011). Negara Jerman memiliki kepentingan yang besar terkait
hal ini karena Industri 4.0 menjadi bagian dari kebijakan rencana
pembangunannya yang disebut High- Tech Strategy 2020. Kebijakan
tersebut bertujuan untuk mempertahan-kanJerman agar selalu
menjadi yang terdepan dalam dunia manufaktur (Heng, 2013).
Beberapa negara lain juga turut serta dalam mewujudkan konsep
Industri 4.0 namun menggunakan istilah yang berbeda seperti Smart
Factories, Industrial Internet of Things, Smart Industry, atau
Advanced Manufacturing. Meski memiliki penyebutan istilah yang
berbeda, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
meningkatkan daya saing industri tiap negara dalam menghadapi
14