Page 89 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 89
Lastaria, M.Pd.
ditinggalkan orang kampung sebab ada yang
meninggal jadi hantu.
Dilihat dari delapan legenda yang terdapat lima nilai budaya
dalam legenda Kapuas. Selain itu, juga terdapat nilai budaya
masyarakat Dayak Ngaju yang menonjol dalam cerita legenda
tersebut seperti pada cerita di bawah ini.
1. Pada legenda “Pertempuran di Pulau Kupang” ini nampak sekali
budaya yang menonjol pada cerita ini bahwa masyarakat Dayak
Kapuas percaya terhadap benda-benda yang gaib seperti kutipan
di bawah ini.
Dengan alat-alat senjata yang ada dan segala
pusaka dari nenek moyang suku Dayak
pertempuran berlangsung dengan seramnya. Darah
mengalir dari tubuh balatentara musuh yang mati,
membasahi tanah dan menjadikan air sungai
berubah menjadi merah warnanya. Tetapi
Panglima-Panglima suku Dayak semuanya tidak
ada satu orang pun yang luka atau mati terbunuh
oleh senjata musuh, karena mereka memakai
pusaka dari Ranying.
Selain itu, ada juga yang menjadi budaya masyarakat Dayak
Kapuas, yaitu setelah membunuh orang harus dimandikan
dengan darah hewan atau darah orang yang di bunuhnya. Hal
ini dilakukan agar orang yang membunuh tersebut tidak tulah.
Setelah peperangan selesai maka di adakanlah
pesta besar untuk memandikan Temanggung
Rambang dengan darah ayam, babi, sapi dan darah
orang yang dibunuhnya tadi, supaya tidak tulah
karena demikianlah adat Dayak. Selagi
80