Page 126 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 126

dan  ke  kiri.  Hingga  akhirnya,  ia  melihat  banyak  sekali  ikan  yang
            menyambar di sela bebatuan besar dengan arus sungai deras.
                 Dengan sigap mengambil tombak disampingnya dan melompat
            menuju  batu  di  tengah  sungai,  matanya  terus  mengawasi  lalu
            secepat kilat tombak diayunkan dan dihujam ke dasar sungai tepat
            pada seekor ikan Balida besar terkena tombak.
                 Nole  memang  cekatan  sekali  memainkan  tombaknya,  sebagai
            anak yang sudah tidak memiliki orang tua ia harus pandai menjaga
            diri dan pemberani, bersama alam lah tempatnya belajar memainkan
            senjata tombak maupun mandau (golok).

                 Tidak  perlu  waktu  lama  Nole  berhasil  menombak  ikan-ikan
            besar tersebut. Setelah itu dikumpulkan dan ditusuk pada seutas tali
            rotan,  iapun  lalu  naik  kedaratan  menuju  rumah  penduduk,
            mengetok rumah mereka lalu membagikan ikan yang diperolehnya
            kepada semua warga setempa.
                 Girang sekali penduduk merima pemberian ikan, karena sudah
            lama  tidak  pernah  menikmati  hasil  dari  sungai  oleh  takut  dengan
            Datuh  Lauk  Kali.  Nole  pun  bertanya,  “Mengapa  desa  ini  sepi
            kemana saja orang-orang yang berada di desa ini?”
                 Mereka pun bercerita tentang monster di dalam air yang ganas.
            Salah  seorang  berkata  “hai,  anak  muda  ketahuilah  Damang  telah
            mengeluarkan  sayembara  untuk  membinasakan  seekor  ikan  lele
            raksasa. Jika kamu berhasil maka akan disandingkan dengan putrinya
            yang cantik”.
                 Yang lain pun menyahut dengan sedikit memohon.
                 “Ayolah!  Anak  muda  bantu  kami  untuk  membinasakan  Datuh
                 Lauk  Kali  yang  jahat  itu.  Bukankah  kamu  tadi  tidak

                 dimangsanya?”






                               CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 115
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131