Page 132 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 132
bersusah payah, untuk mencukupi kebutuhanya, mereka bekerja
keras untuk mendapatkannya. Apa bila mereka ingin memakan
daging rusa atau daging babi hutan mereka harus berburu dahulu
untuk mendapatkannnya, sangat membutukkan keahlian khusus dan
keberanian.
Surung adalah sosok pemuda yang tangguh. Ia terbiasa sudah
berburu di hutan, hutan itu sudah menjadi sahabatnya, segala seluk-
beluknya sudah ia pahami dan sangat menguasai wilayah itu. Hutan
tersebut sudah menjadi saksi sejarah kehidupannya mulai sejak lahir
hingga ia beranjak dewasa.
Hari demi hari Surung selalu berkutat pada pekerjaannya yaitu
berburu Getah Nyatu Kayu Beringin, berkebun dan bertani, semua
itu adalah untuk menyambung hidup. Ia lakukan semuanya dengan
keikhlasan semata dan merupakan tutunan hidup yang nyata dan tak
mungkin harus ia hindari atau harus berlari ke tempat lain. Seperti
itulah ceritanya seakan-akan tidak ada keinginan untuk mencoba
kehidupan yang lain dan ingin berubah, karena ia sangat mencintai
pekerjaannya. Selain gagah dan berani, Surung dianugerahi akal yang
luar biasa pandainya, Ketika ia memikirkan untuk melakukan sesuatu
selalu tercapai dan mampu ia wujudkan, baik keinginan yang nyata
maupun keinginan yang di luar nalar kita. Apabila ia berkeinginan
maka akan terkabulkan atau terwujud sesuai keinginannya. Entah
kelebihan apa yang ia miliki segala sesuatu mampu ia wujudkan. Apa
yang menjadi keinginannya di dunia ini selalu dapat terwujud.
Surung terkenal dengan ketangguhanya, Ia adalah pemuda yang
pemberani. Pemberani dalam Bahasa Dayak disebut “menteng”.
Konon wajahnya sangatlah tampan, tubuhnya gagah dan perkasa,
ciri-ciri seperti ini dalam Bahasa Dayak dikenal dengan “balinga”.
Kemampuan yang ia miliki itu adalah istilah kita sekarang dengan
sebutan indra ke enam, supra natural dengan alam begitu menyatu,
CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 121