Page 60 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 60
Akhirnya, Bandar tidak bisa menutupi hal itu dari ayahnya, dia
pun menceritakan tentang kegelisahan hatinya.
“Ayah...suatu hari aku melihat penduduk desa yang sedang ke
ladang bersama istrinya, aku melihat mereka nampak sangat
bahagia menjalani hidup bersama. Entah kenapa aku berpikir
jika aku juga ingin memiliki seorang pendamping” ucap Bandar
dengan menundukkan kepalanya.
Mendengar hal itu ayah Bandar sangat bahagia dan tersenyum
kepada anaknya. Ini adalah salah satu keputusan penting untuk
anaknya. Ayah Bandar memberitahukan bahwa dia mempunyai
saudara yang tinggal di suatu kampung dan juga mempunyai anak
perempuan. Maka ayah Bandar menyarankan untuk menemui
keluarganya tersebut.
“Nak, Ayah mempunyai saudara yang tinggal di Lewu Luwuk
Bereng Kalingu, dia mempunyai seorang anak gadis, datanglah
ke sana dan temui pamanmu yang bernama Dambung.”
Bandar menganggukan kepala pertanda dia menyetujui apa
yang dikatakan oleh ayahnya. Keesokan harinya Bandar mulai
melakukan persiapan untuk menuju Lewu Luwuk Bereng Kalingu.
Bandar memulai perjalanannya dengan mengantongi restu dari
orang tuanya. Mula-mula dia masuk ke dalam hutan, menyusuri
sungai dan melewati beberapa perkampungan warga, namun Lewu
Luwuk Bereng Kalingu masih jauh dari pandangan. Dia tetap
semangat untuk menemukan daerah tersebut, dengan berbekal
keyakinan kuat, perjalanan yang ditempuh dengan jalan kaki berhari-
hari tidak akan sia-sia.
Hari berganti siang, siang berganti malam, tak terasa sudah
beberapa hari dilalui Bandar, nampak lelah badannya, kantung hitam
CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 49