Page 64 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 64

Saya  adalah  saudara  dari  istri  Pak  Dambung,  dulu  mereka
            tinggal  di  desa  ini  dengan  tentram  dan  damai,  Pak  Dambung
            dianggap  tokoh  di  desa  ini,  dia  dituakan  dan  dihormati  oleh
            masyarakat. Sampai suatu ketika datanglah segerombolan orang luar
            yang mengacaukan desa ini, mereka merampok dan menjarah harta
            warga, mereka mendatangi rumah-rumah yang dianggap kaya oleh
            mereka dan mereka mendatangi rumah Pak Dambung ini. Karena
            mereka melihat Pak Dambung ini berbeda dari yang lain maka tidak
            hanya  mengambil  harta  saja  tetapi  mereka  juga  membunuh  Pak
            Dambung  beserta  istrinya  dengan  memenggal  kepala  mereka.
            Kejamnya  mereka  sehingga  mereka  membawa  kepala  suami  istri

            tersebut beserta hartanya.
                 Kebetulan saat itu anak gadis Pak Dambung sedang tidak berada
            di  rumah,  dia  ikut  bersama  kami  ke  ladang.  Setelah  kami  pulang
            betapa  terkejutnya  kami  menemukan  keadaan  rumah  yang  kacau
            balau.  Anak  gadis  itu  sangat  histeris  dan  terpukul  melihat  keadaan
            orang tuanya. Dia terus menangis dan meronta melihat jasad orang
            tuanya tanpa  kepala. Kemudian  kami  menemukan  ada  satu  benda
            yang ditinggalkan oleh perampok tersebut.
                 Cerita  perampokan  ini  telah  tersebar  kemana-mana,  konon
            katanya  ada  sekelompok  perampok  yang  sengaja  mendatangi
            kampung-kampung  untuk  mengambil  harta  dan  tidak  segan-segan
            membunuh.  Mereka  di  ketuai  oleh  seorang  lelaki  yang  berbadan
            tinggi, garang dan tanpa belas kasih, dia sering dipanggil Tugal Iman.
            Dari sanalah kami mengetahui kalau ternyata yang di rampok tidak
            hanya  kampung  kami  saja  tetapi  kampung  sebelum  dan  sesudah
            kami juga ikut menjadi korbannya.

                 Semenjak  dari  situ  kami  yang  merawat  anak  gadis  Pak
            Dambung,  kami  tidak  pernah  mengizinkannya  keluar  rumah,  kami
            khawatir  terjadi  hal-hal  yang  tidak  baik  padanya.  Kami  memenuhi



                                CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 53
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69