Page 66 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 66
senang dan sedikit kecewa, senang karena Bawi Kuwu ingin
berbicara padaku, kecewa karena aku tidak bisa melihat wajahnya.
Tok…tok… tok…
Bandar mengetuk pintu kamar, menandakan dia sudah berada
di depan kamar. Dia memulai pembicaraannya dengan sangat kaku
dan tegang.
“Maaf…apakah kau yang benama Bawi Kuwu?” tanya Bandar
dengan hati yang bergetar.
“Iya, aku adalah Bawi Kuwu anak dari Pak Dambung.” Jawab
Bawi Kuwu dengan sangat lembut.
“Aku ke sini datang untuk melamarmu wahai Bawi, aku tidak
pernah mengenalmu, hanya ayahku yang memberitahuku
bahwa aku harus ke sini menemui.”
Bawi pun merasakan ada perasaan yang aneh di dalam hatinya,
jantungnya berdetak cepat, wajahnya bersemu merah dan dia begitu
gugup untuk menjawab pertanyaan dari Bandar.
“Apa yang membuatmu yakin ingin melamarku?”
“Aku ingin memiliki pendamping hidup, aku ingin hidup
bersama dan membahagiakanmu” ucap Bandar dengan yakin.
“Aku punya satu syarat untukmu, jika kau bisa memenuhi itu
maka aku akan bersedia menjadi istrimu.”
“Baik, katakan apa yang kau inginkan?”
“Kau harus bisa menghidupkan kedua orang tuaku kembali!”
Bandar sangat terkejut mendengar syarat yang diajukan oleh
Bawi Kuwu, dia berpikir sejenak bagaimana bisa dia menghidupkan
kembali orang yang sudah mati, namun dia harus tetap pada
pendiriannya, dia tidak mungkin mundur dari niatnya. Dia
CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 55