Page 71 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 71

untuk  melakukan  suatu  hal.  Mendengar  hal  itu  tentu  istrinya
               keberatan,  dia  tidak  mau  ditinggal  Bandar,  dia  takut  Bandar  akan
               pergi  meniggalkannya.  Namun  Bandar  tetap  bersikeras  bahwa  dia
               harus  pergi,  karena  sang  istri  sangat  mencintainya,  maka  dia
               mengizinkan Bandar pergi.
                   Tidak ada yang tahu maksud kepergian Bandar, dia menyiapkan
               rambat (tas dari kain yang dibawa orang dulu ketika pergi ke suatu
               daerah) yang dilingkarkan pada bahunya. Di dalamnya terdapat tujuh
               kapur sirih (daun sirih yang dilipat kecil di dalamnya terdapat kapur,
               pinang  dan  tembakau)  yang  dibekali  oleh  ibu  Bandar  sebelum  dia

               pergi  mencari  keberadaan  Tugal  Iman,  ibunya  berpesan  jika  suatu
               hari kamu mendapatkan masalah dan dalam keadaan bahaya, maka
               gunakanlah kapur sirih ini sebagai penolongmu.
                   Bandar  memulai  perjalanannya  menuju  pondok  itu  kembali,
               namun tidak disangka dia menemukan ayah mertuanya disana, ketika
               melihat Bandar ditempat ini sontak membuat ayah mertua terkejut.
               Tugul  Iman  bertanya  kenapa  kamu  bisa  ada  di  sini,  Bandar  tidak
               menjawab dan bertanya balik kepada Tugul Iman, seharusnya  aku
               yang bertanya apa yang kau lakukan di sini, aku tau kau menyimpan
               harta  berhargamu  di  sini.  Tugal  Iman  marah  melihat  Bandar  yang
               tidak sopan, dia langsung berteriak dan mengacungkan golok yang di
               bawanya.  Terjadilah  perkelahian  antara  Bandar  dan  Tugal  Iman,
               tidak ada yang bisa melerai mereka, hingga salah satu dari mereka
               merasa lelah dan terluka, Tugal Iman sudah tidak bisa berkelahi lagi,
               dia  menyerah  karena  badan  yang  sudah  tua,  tenaga  yang  hampir
               habis dan luka yang dirasakannya. Bandar memberitahu bahwa dia
               akan  mengambil  sepasang  kepala  yang  sudah  disimpan  oleh  Tugal

               Iman di pondok ini.
                   Dengan  membawa  bagian  tubuh  orang  tua  Bawi  Kuwu
               tersebut, Bandar kembali melanjutkan perjalannya melewati hutan,



               60 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76