Page 72 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 72
menyusuri sungai dan mendaki gunung untuk menemukan Danum
Kaharingan Belum, setelah beberapa hari sampailah Bandar pada
puncak gunung tertinggi, dia melihat sebuah gua yang besar dan
gelap ditumbuhi banyak semak belukar. Dia berjalan mendekati gua
tersebut dan dia terkejut melihat sosok yang sangat besar, berbulu
panjang dan tajam seperti jarum, bermata merah dan bertanduk,
makhluk tersebut adalah jin penunggu gua yang diceritakan oleh istri
Bandar.
Tidak ada rasa takut sedikitpun di hati Bandar, dia yakin bisa
mengalahkan jin ini dengan kekuatan yang dia punya. Bandar duduk
di depan mulut gua dan memulai semedinya, dia menggunakan
kekuatan batinnya untuk berbicara pada jin tersebut.
“Wahai jin penunggu gua, aku adalah Bandar seorang pemuda
yang datang ke sini untuk bertemu denganmu” ungkap Bandar
di dalam hatinya.
“Apa maksud kedatanganmu ke sini wahai anak muda?” jin
tersebut menjawab pertanyaan Bandar dengan suaranya yang
sangat nyaring dan bergema.
“Aku ke sini untuk mencari Danum Kaharingan Belum”
“Apakah kau tahu tidak mudah untuk menemukan apa yang kau
cari, kau harus membayar dengan nyawamu untuk
mendapatkannya.” Ungkap jin meremehkan Bandar.
Bandar ingat dengan kapur sirih yang diberikan ibunya dulu, dia
mengeluarkan satu buah kapur sirih dan mengunyahnya. Lalu dia
bangun dan berdiri, dengan kekuatan batin yang dia punya, Bandar
membaca mantra dan menyemburkan kapur sirih tersebut
kehadapan jin itu, tiba-tiba muncullah sebuah dinding yang tebal dan
kokoh membentengi Bandar, dia menggunakan kesempatan itu
untuk masuk ke dalam gua dan mencari di mana letak Danum
CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 61