Page 70 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 70
pekerjaan ayah, tetapi ayah tidak pernah mendengarkan perkataan
kami, dia terus melancarkan aksinya. Pernah pada suatu ketika ayah
datang dengan membawa bungkusan aneh, wajahnya terlihat tegang
namun dia berusaha menutupinya. Melihat hal itu aku mulai curiga
dan diam-diam mengikuti ayah ke mana dia pergi membawa
bungkusan itu. Dia membawa ke sebuah pondok di dalam hutan,
ternyata di sana ayah menyimpan barang-barang berharganya.
Setelah ayah keluar aku masuk ke dalam dengan pelan-pelan
mencari benda yang disembunyikan ayah, betapa terkejutnya aku di
sana aku melihat kepala laki-laki dan perempuan, aku takut sekali dan
langsung melarikan diri dari pondok itu, semenjak itu aku tidak
pernah lagi berani kesana.
Berkat istrinya Bandar mengetahui dimana Tugal Iman
menyimpan kepala orang tua Bawi Kuwu, semenjak kejadian itu
ayah tidak pernah lagi ke luar kampung untuk melakukan pekerjaan
lama itu, dia memilih untuk berladang dan tinggal di rumah saja,
tentu hal ini membuat kami bahagia dan lega karena ayah sudah
meninggalkan pekerjaan itu.
Bandar bertanya lagi kepada istrinya apakah dia tau tentang
kisah Danum Kaharingan Belum, istrinya menjawab tidak tahu terlalu
banyak. Dia pernah mendengar ayahnya bercerita kalau di desa ini
terdapat gunung yang tinggi dan di atas gunung itu terdapat jin yang
sangat kuat, dia menunggu sebuah gua di mana di dalam gua itu
terdapat kekuatan dan kesaktian. Ayah melarang kami untuk pergi ke
daerah sana, jadi kami tidak tahu apakah cerita ayah itu benar atau
tidak.
Berbekal informasi yang didapat dari istrinya, Bandar pun
memulai aksinya, dia mulai mencari keberadaan pondok di tengah
hutan itu. Setelah menemukan pondok itu maka Bandar pulang dan
menemui istrinya. Dia meminta maaf dan izin bahwa dia akan pergi
CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 59