Page 73 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 73
Kaharingan Belum, setelah mengelilingi gua, Bandar melihat ada
sebuah batu cekung yang di dalamnya terdapat cairan seperti
minyak, dia mengambil cairan itu dan memasukkannya ke dalam
cupu (tempat untuk menampung cairan dan ada penutupnya).
Kemudian Bandar segera meninggalkan gua tersebut, baru beberapa
langkah keluar dari gua, jin tersebut sudah bisa menghancurkan
benteng yang kokoh tadi.
Sambil berlari Bandar mengambil lagi satu kapur sirih dan
mengunyahnya, dibacakan lagi mantra dan disemburkannya kepada
jin, jadilah satu benteng lagi yang kokoh dan kuat untuk menghalang
jin tersebut. Bandar terus berlari dengan cepat, persedian kapur
sirihnya tinggal lima buah lagi, dan dia harus segera turun gunung
dan melewati sungai agar jin tersebut tidak bisa lagi mengejarnya. Jin
tersebut tidak mau kalah, dia menghantam dan memukul benteng
itu dengan kekuatannya, setelah dia bisa merobohkan benteng itu
dia kembali mengejar Bandar. Hingga tersisa satu buah kapur sirih
lagi yang dimiliki Bandar, namun dia harus segera menyebrang
sungai agar jin tersebut tidak bisa lagi menemukannya. Bandar
mengunyah satu kapur sirih lagi dan dengan hati yakin dia
menyemburkan kapur sirih itu dan terciptalah benteng yang panjang
mengelilingi anak sungai itu dan jin itu terkurung di dalam benteng.
Sampailah Bandar di seberang sungai itu dengan lega dia berlari lebih
cepat agar bisa keluar dari hutan. Setelah menempuh perjalanan
yang panjang, Bandar sampai di Lewu Luwuk Bereng Kalingu, dia
mendatangi rumah Pak Dambung, dia memberitahukan kepada
paman Bawi Kuwu kalau dia sudah menemukan kepala orang tua
Bawi Kuwu, dia juga membawa Danum Kaharingan Belum sebagai
syarat untuk menghidupkan orang tua Bawi Kuwu tersebut.
Diadakanlah upacara untuk menghidupkan orang tua Bawi
Kuwu, jasad dan kepala tersebut disatukan dan dibawa ketempat
62 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah