Page 62 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 62

“Tentu  saja,  setelah  ini  kami  akan  segera  pulang,  kami  sudah
                 membeli  beberapa  keperluan  kami.”  Mereka  menyelesaikan
                 makan,  lalu  bersiap  untuk  pulang  ke  kampung  Lewu  Luwuk
                 Bereng Kalingu.

                 Bandar  mengikuti  dua  orang  pemuda  itu,  dia  membawakan
            beberapa  keperluan  mereka,  dalam  hati  Bandar  bersyukur  karena
            sudah  menemukan  Lewu  Luwuk  Bereng  Kalingu,  ternyata
            perjuangannya selama beberapa hari ini membuahkan hasil. Sambil
            berjalan  Bandar  menanyakan  tentang  seorang  laki-laki  bernama
            Dambung.

                 “Tuan-tuan...apakah  kalian  mengenal  Bapak  Dambung?  saya
                 sedang mencari beliau, saya ingin bertemu dengan beliau”.

                 Merekapun  terkejut  karena  orang  yang  dicari  Bandar  sudah
            lama meninggal.
                 “Sebenarnya Bapak Dambung sudah lama meninggal, jika kamu
                 ingin  bertemu  dengan  keluarganya  maka  kami  bisa
                 mengantarkanmu.”  Bandar  menyetujui  usulan  pemuda
                 tersebut, lalu salah satu dari mereka mengantarkan Bandar ke
                 rumah Pak Dambung.

                 Sampailah mereka di kediaman pak Dambung, rumah ini adalah
            rumah  panggung  yang  terbuat  dari  kayu.  Mereka  sering
            menyebutnya  Huma  Betang,  di  mana  terdapat  beberapa  keluarga
            yang  tinggal  di  suatu  Huma  Betang.  Pemuda  tersebut  berdiri  di
            bawah anak tangga dan memanggil tuan rumah, keluarlah seorang

            pria setengah baya dan menghampiri mereka.
                   “Ada  apa  kiranya  kau  memanggil-manggil  wahai  pemuda?”
                 kata pria setengah baya itu.



                                CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 51
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67