Page 56 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 56

kali  dalam  seminggu  ada  banyak  masyarakat  di  dukuh  Manggana
            melihat  keberadaannya  yang  mengakibatkan  masyarakat  takut
            melakukan aktifitas di jamban sepeti biasanya.
                 Mendengar  keluhan  warganya,  kepala  dukuh  saat  itu
            (Almarhum  Bapak  Fajri)  mengajak  warganya  berdiskusi  untuk
            mengatasi keresahan warga akan ikan tampahas besar yang muncul
            terus  menerus.  Dari  hasil  diskusi  dihasilkan  kesepakatan  bahwa
            mereka  akan  membuat  suatu  alat  setrum  ikan  yang  berkapasitas
            ribuan  volt  menggunakan  dinamo  yang  berukuran  5  Kg  dan
            digerakkan oleh mesin diesel. Setelah melakukan perakitan tiba lah

            waktunya mereka melakukan penyetruman di lokasi ikan tampahas
            itu sering muncul. Warga berpikir bahwa ikan yang besar itu adalah
            ikan yang umurnya sudah tua dan sangat besar. Jika mereka berhasil
            menangkapnya menggunakan alat setrum ikan ini, maka akan banyak
            daging ikan yang bisa mereka dapatkan.
                  Hari pertama dilakukan penyetruman tidak membuahkan hasil.
            Satu  perahu  berukuran  agak  besar  yang  mereka  gunakan  pulang
            tanpa hasil. Mereka malah mendapat ikan yang kecil-kecil dan hanya
            dijadikan sebagai lauk makan. Penyetruman kembali dilakukan pada
            hari kedua. Mereka memulai aktivitas dari pagi hari sampai dengan
            sore hari. Tetap saja tidak membuahkan hasil. Ikan tampahas besar
            tidak jua berhasil mereka dapatkan.
                 Malam harinya, warga bersiap untuk melakukan penyetruman
            di  hari  ketiga.  Mereka  kembali  berdiskusi.  Mereka  berharap  agar
            besok  bisa  mendapatkan  hasil  sesuai  harapan  mereka.  Namun,
            sebelum  tengah  malam,  salah  satu  warga  yang  sedang  tidur

            bermimpi  bertemu  dengan  seorang  kakek  tua  berkumis  dan
            berjenggot  panjang  yang  mengenakan  pakaian  berwarna  putih.
            Dalam  mimpi  salah  satu  warga  tersebut,  sang  Kakek  berkata:
            “Tolong  berhenti  untuk  melakukan  kegiatan  penyetruman,  karena



                                CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 45
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61