Page 54 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 54

TAMPAHAS


                    ( DATUH SI DUKUH MANGGANA )
                                   Oleh: Sisca Amelia



            A
                   ir  sungai  Seruyan  mengalir  deras  tampak  coklat  keemasan.
                   Sinar  mentari  terik  mulai  menyengat  para  pencari  ikan.
                   Warga  masyarakat  yang  berharap  rezeki  hadir  dari
            kedalaman  mata  air  alam.  Dukuh  Manggana,  tak  banyak  yang
            mengenalnya. Tapi setiap tempat memiliki cerita yang berbeda. Tak
            terkecuali  Dukuh  Manggana  dengan  cerita  tentang  ikan
            tampahasnya.
                 Ikan  tampahas  atau  lebih  dikenal  dengan  nama  ikan  tapah
            termasuk dalam jenis ikan predator. Ikan tampahas memiliki gigi yang
            tajam dengan ciri khasnya memiliki kumis. Ikan yang berukuran kecil
            hingga sedang biasa dijadikan sebagai lauk bagi warga sekitar, meski
            ada juga warga yang alergi jika memakannya. Namun, bagaimana jika
            ada ikan tampahas yang berukuran sangat besar?
                 Warga  desa  mencari  ikan  menggunakan  alat  penangkap  ikan

            tradisional yang disebut pangilar. Para pencari ikan biasa menaiki ces,
            yaitu sampan atau perahu kecil yang menggunakan mesin. Mereka
            biasa  mencari  ikan  di  aliran  sungai  Seruyan.  Jika  ikan  yang  didapat
            sudah  dirasa  cukup,  pencari  ikan  menyudahi  pekerjaannya  dan
            pulang  membawa  hasil  tangkapan.  Ikan  yang  didapat  sebagian
            dijadikan  lauk  makan.  Sebagian  lagi  dijual  untuk  memenuhi
            kebutuhan hidup sehari-hari.
                 Dukuh  Manggana  merupakan  bagian  dari  Desa  Bahaur  yang
            berada di Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan. Perjalanan menuju




                                CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 43
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59