Page 30 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 30
2. Prinsip Bimbingan dan Konseling
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang
sebagai fundasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan.
Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis
tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian
pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di
Sekolah/Madrasah maupun di luar Sekolah/Madrasah.
Prinsip-prinsip itu adalah:
a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi
semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa
bimbingan diberikan kepada semua konseli atau
konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang
bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-
anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini
pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih
bersifat preventif dan pengembangan dari pada
penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan
teknik kelompok dari pada perseorangan
(individual).
b. Bimbingan dan konseling sebagai proses
individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda
satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli
dibantu untuk memaksimalkan perkembangan
keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti
bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah
konseli, meskipun pelayanan bimbingannya
menggunakan teknik kelompok.
c. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam
kenyataan masih ada konseli yang memiliki
persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena
bimbingan dipandang sebagai satu cara yang
menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan
Huma Betang | 19

