Page 188 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 188
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
dinyatakan Takmad Diningrat :” Kesadaran dewk yaiku
dasare ngaji rasa” (Kesadaran sendiri yaitu dasarnya
ngaji rasa).
Nanto, pun menuturkan tentang kesadaran ini
sebagai beriku: ”Kesadaran diri dadi kita mgrasa
semacam tanggung jawab... ora... ora karena bapak, bapak
sih wonge sebodo bae anggota garep teka mbuh ora teka
gah” (Kesadaran sendiri jadi anggota merasa seperti
mempunyai tanggung jawab.... tidak.....tidak karena
bapak, bapak isih orangnya terserah saja anggota mau
datang atau tidak).
c. Individu dengan masyarakat
Dalam melihat kemampuan interakasi mereka
dengan masyarakat selain anggota Dayak Losarang penulis
mendapatkan mereka bersosial dengan baik. Suku Dayak
Losarang tidak menyakiti masyarakat, berbuat rusuh dan
meresahkan mereka. Bahkan banyak anggota ini yang
membantu masyarakat dari ganggua keamanan dengan
menjadi anggota pos keamanan lingkungan. Selain itu
penulis mengamati, bahwa tanggung jawab yang mereka
miliki bukan hanya pada pelaksanaan upacara adat
saja, tetapi mempunyai tanggung jawab sosial terhadap
kebersihan dilingkungan masyarakat desa Krimun
pada umumnya, membersihkan bantaran kali, dan jalan
yang terdapat di sepanjang jalan desa sampai menuju
padepokan mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan bimbingan
spiritual yang diberikan oleh Takmaddiningrat, mereka
memiliki semacam rasa untuk saling menghargai,
menjaga keseimbangan dan keharmonisan antar sesama.
Dalam kehidupan Suku Dayak Losarang, pantang bagi
mereka untuk menyakiti hewan sampai mereka tidak
memakannya, apalagi terhadap manusia yang memiliki
harga diri dan kehormatan.
Ada hal yang lebih dari itu semua, dalam pandangan
181