Page 187 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 187

Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal

                    Untuk  panggilan  sehari-hari,  para anggota  Dayak
                menyebutnya dengan ”Pak Tua” atau ”Bapak” sedangkan
                panggilan  secara  resmi bagi  ketuanya  adalah  Paheran
                Takmaddiningrat.  Hal ini sesuai pernyataan  Nanto
                sebagai berikut; ”Biasae ari pada manggilkuh  ya biasa

                pada umume sok Pak Tua mbuh Bapak bae”. (Biasa suka
                memanggil  ya biasa  pada  umumnya suka Pak  Tua  atau
                Bapak  saja).  Bagi  pribadi Takmad  juga  beliau  tidak
                mengharapkan  penghoramatan  yang  berlebihan  karena
                sesuai dengan prinsip ajarannya yaitu tidak mau dihargai
                oleh orang lain tapi kepada orang lain harus menghargai,
                hal ini sesuai dengan pernyataannya: ”Ya iya ari kita emong
                dihargai wong tapi kita tetep ngargai wong sejen....... bagen
                kita dieceh ning wong” (Ya iya saya tidak mau dihormati
                orang tapi saya tetap menghargai orang, biar saya yang
                dihina orang).
                    Jadi jelas dalam pandangan  penulis  pada  akhirnya
                bentuk bimbingan spiritual yang dilalakukan oleh Takmad
                Diningrat, pada  dimensi  religiusitas  terhadap  perilaku
                ini dapat  terlihat hasilnya, saling menghargai dan saling
                sapa, hubungan yang sehat dan kemampuan berperilaku
                yang baik antar sesama.
                  b.  Individu dengan kelompok
                    Hubungan  individu dengan  kelompokny dalam
                komunitas  Suku  Dayak  Losarang  merupakan  suatu
                hubungan yang terbentuk oleh adanya ikatan-ikatan yang
                dibina melalui kegiatan  ”Rumpon  Wayangan Pandawa
                Lima” yang rutin dilakukan pada malam jumat maupun
                pada kegiatan-kegiatan upacara lainnya. Dengan demikian
                masing-masing  individu mempunyai  rasa  semacam
                tanggung  jawab  terhadap keutuhan  dan kekompakan
                komunitasnya.  Bentuk  dukungan  setiap  anggotanya
                pada komunitas yaitu peran aktif dan partisipasi dalam
                setiap kegiatan untuk  kepentingan komunitas seperti
                upacara Ruwatan Putri Keraton. Hal ini seperti apa yang

             180
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192