Page 82 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 82
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
pendidikan, statistik, evaluasi, biologi, filsafat, sosiologi,
antroplogi, ilmu ekonomi, manajemen, ilmu hukum dan
agama. Beberapa konsep dari disiplin ilmu tersebut telah
diadopsi untuk kepentingan pengembangan bimbingan
dan konseling, baik dalam pengembangan teori maupun
prakteknya. Pengembangan teori dan pendekatan bimbingan
dan konseling selain dihasilkan melalui pemikiran kritis para
ahli, juga dihasilkan melalui berbagai bentuk penelitian.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya
teknologi informasi berbasis komputer, sejak tahun 1980-
an peranan komputer telah banyak dikembangkan dalam
bimbingan dan konseling. Menurut Gausel (Prayitno, 2003)
bidang yang telah banyak memanfaatkan jasa komputer ialah
bimbingan karier dan bimbingan dan konseling pendidikan.
Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan
perkembangan teknologi komputer interaksi antara konselor
dengan individu yang dilayaninya (klien) tidak hanya
dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga
dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui
internet, dalam bentuk “cyber counseling”. Dikemukakan pula,
bahwa perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi
menuntut kesiapan dan adaptasi konselor dalam penguasaan
teknologi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.
Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka
peran konselor didalamnya mencakup pula sebagai ilmuwan
sebagaimana dikemukakan oleh McDaniel (Prayitno, 2003)
bahwa konselor adalah seorang ilmuwan. Sebagai ilmuwan,
konselor harus mampu mengembangkan pengetahuan dan
teori tentang bimbingan dan konseling, baik berdasarkan
hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk
kegiatan penelitian.
D. Landasan Yuridis
Berkenaan dengan layanan bimbingan dan konseling
dalam konteks Indonesia, Prayitno (2003) memperluas
75