Page 85 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 85

Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal

                Jiwa merupakan saluran atau dialog dari yang batin pada
            yang lahir, pertemuan spontan dari pikiran rasional dan sadar
            dengan pusatnya dan dengan pusat dari seluruh keberadaan.
            Jika  saluran/dialog  ini macet,  jiwapun  hancur,  kita  menjadi
            terbelah dan secara spiritual sakit. Saat wawasan dan energi
            mengalir bebas melalui saluran dari dalam ke luar, jiwa dapat
            menyembuhkan kita. Kita menjadi terpusat, utuh. SI individu
            bekerja untuk menyatukan seluruh tingkatan keberadaan.
                Penyakit  spiritual  disebut Jung sebagai penyakit
            eksistensial, di mana eksistensi diri kita mengalami penyakit
            alienasi (keterasingan diri) baik diri sendiri, lingkungan sosial,
            maupun teralienasi dari Tuhannya. Jung menaruh perhatian
            tinggi terhadap penyakit ini dan berkomentar bahwa beberapa
            psikoneurosis pada  akhirnya harus dipahami sebagai  “jiwa
            yang  menderita”  (a suffering  soul) yang  belum  menemukan
            maknanya.

                Gambaran umum Zohar dan Marshall tentang konsep
            spiritual sudah sangat membantu untuk mengidentifikasi
            sejauhmana kualitas spiritual individu dalam menjalani
            kehidupan ini. Apakah, misalnya kualitas perjalanan hidup
            individu selama ini sudah memenuhi kriteria di atas, baru
            sebatas separuh, atau jangan-jangan belum tersentuh sama
            sekali? Secara khusus, individu menguji kualitas SI secara
            lebih religious dan spiritual sehingga lebih terfokus. Ini
            bukan bermakna individu mendefinisikan kecerdasan
            spiritual individu, tetapi paling tidak dapat membantu
            individu untuk mendapatkan pegangan yang lebih baik
            mengenai kecerdasan spiritual itu. Sehingga individu bisa
            melatih dan akhirnya mampu menemukan dan memiliki
            kualitas SI yang prima. Karena pada dasarnya masing-
            masing dari individu adalah makhluk spiritual (spiritual
            being) yang memiliki potensi kecerdasan spiritual di
            berbagai level. Dan tentu individu harus senantiasa
            bergerak naik secara kualitatif, dari level terendah sampai
            tertinggi.

             78
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90