Page 105 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 105
dalam hal-hal yang wajib dalam beribadah telah
ditambahkan hal-hal yang tidak wajib dalam ibadah, tetapi
sebenarnya hanya sunah. Mengenai hal-hal yang sunah ini
terdapat perbedaan faham dan timbullah kekacauan. Dalam
soal muamalat, hanya dasar-dasar yang diberikan, seperti
keadilan, persaman, pemerintahan syuro. Perincian dan
pelaksanaan dari dasar-dasar ini diserahkan kepada umat
untuk menentukannya. Hukum-hukum fiqih mengenai
hidup kemasyarakatan, sungguh pun itu didasarkan kepada
Al-Quran dan Al-Hadits tidak boleh dianggap absolut dan
tak dapat dirubah. Hukum-hukum itu timbul sesuai dengan
suasana dan tempat di mana hukum itu timbul.
Terhadap sikap fanatik yang terdapat di zamannya ia
menganjurkan supaya toleransi bermadzhab dihidupkan.
Dalam hal-hal dasarlah yang perlu dipertahankan kesamaan
faham umat, tetapi dalam hal perincian dan bukan dasar
diberikan kemerdekaan bagi tiap orang untuk menjalankan
mana yang disetujuinya. Selanjutnya ia menganjurkan
pembaharuan dalam bidang hukum dan penyatuan mazhab
hukum.
Sebagai telah disebut di atas, Rasyid Rida mengakui
terdapatnya faham fatalisme di kalangan umat Islam. Ia
sefaham dengan koleganya, Abd Al-Rahman Al-Kawakibi,
bahwa salah satu dari sebab – sebab yang membawa
kepada kemunduran umat Islam ialah faham fatalisme itu.
Dan selanjutnya salah satu sebab yang membawa
masyarakat Eropa kepada kemajuan ialah faham dinamika
yang terdapat dikalangan mereka. Islam sebenarnya
mengandung ajaran dinamika. Orang Islam disuruh
bersikap aktif. Dinamika dan sikap aktif itu terkandung
dalam kata jihad: jihad dalam arti berusaha keras, dan sedia
memberi pengorbanan, harta bahkan juga jiwa, untuk
98 | Asep Solikin