Page 106 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 106
mencapai tujuan perjuangan. Faham jihad inilah yang
menyebabkan umat Islam di zaman klasik dapat menguasai
dunia
Rasyid Rida, sebagai Muhammad Abduh, menghargai
akanl manusia, sungguh pun penghargaannya terhadap akal
tidak setinggi penghargaan yang diberikan guru. Kalau
dapat di pakai terhadap ajaran – ajaran mengenai hidup
kemasyarakatan, tetapi tidak terhadap ibadah. Ijtihad
dalam soal ibadah tidak diperlukan lagi. Ijtihad diperlukan
hanya untuk soal – soal hidup kemasyarakatan. Terhadap
ayat dan hadits yang mengandung arti tegas, ijtihad tidak
bisa dipakai lagi. Akal dapat dipergunakan terhadap ayat
dan hadits yang tidak mengandung arti tegas dan terhadap
persoalan persoalan yang tidak tersebut dalam Al – Qur’an
dan Hadits. Di sinilah teletak dinamiak Islam dan faham
Rasyid Ridha.
Sebagai Al –Afgani ia juga meliahat perlunya
dihidupkan kembali kesatuan umat Islam. Salah satu sebab
lain bagi kemunduran umat ialah perpecahan yang terjadi
di kalangan mereka. Kesatuan yang dimaksudnya bukanlah
kesatuan yang didasarkan atas kesatuan bahasa atau
kesatuan bangsa tetapi kesatuan yang sama. Oleh karena itu
ia tidak setuju dengan gerakan nasionalisme yang
dipelopori Mustafa Kamil di Mesir dan gerakan nasionalime
Turki yang dipelopori Turki muda. Ia menganggap bahwa
faham nasionalisme bertentangan dengan ajaran
persaudaraan seluruh umat dalam Islam. Persaudaraan
dalam islam tidak kenal pada perbedaan bahasa, perbedaan
tanah air dan perbedaan bangsa.
Semua umat bersatu di bawah satu keyakinan, satu
sitem moral dan satu sistam pendidikan dan tunduk pada
Menelisik Pemikiran Islam | 99