Page 166 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 166
Sir Muhammad Iqbal memperoleh pendidikan pertama
di Murrai College, Sialkot. Disini ia bertemu dengan seorang
ulam besar, Sayyid Nur Hasan, guru dan sahabat karib
orang tuanya. Guru yang bijaksana itu segera mengetahui
kecerdasan Sir Muhammad Iqbal dan menyarankan agar ia
terus menuntut ilmu. Pendidikan dari ayah dan gurunya
inilah yang sangat berkesan di hati Sir Muhammad Iqbal hal
itu menghantarklannya menjadi seorang tokoh yang
memiliki komimen terhadap Islam secara utuh. Setelah
menyelesaikan pendidikannya di Sialkot, ia melanjutkan
setudinya di Governmen College, Lahore, dan memperoleh
gelar Master of Art (MA). Di kota inilah berkenalan dengan
Sir Thmoas Arnold, seorang orientalis, pengarang the
preaching of Islam (penyaiarn Islam). Atas saran Tomas
Arnold, ia berangkat ke Eropa pada tahun 1905 untuk
melanjutkan studinya dalam bidang filsafat Barat di Trinity
College, Universita Cambridge. Disamping itu, ia juga
mengikuti kuliah-kuliah hukum di Lincoln’s Inn, London.
Dua tahun kemudian ia pindah ke Munchen, Jerman untuk
lebih memperdalam studi filsafatnya di Universitas
Munchen. Di universitas inilah Sir Muhammad Iqbal
memperoleh Dochtor Of Philsophy (Ph.d) setelah
mempertahankan disertasidoktoralnya yang berjudul
Development of Metaphysics In Persia (perkembangan
metapisika di Persia). Selama belajar di Eropa, ia banyak
mengkaji buku-buku ilmiah di perpustakaan Cambridge,
London dan Berlin. Disamping itu, ia juga mempelajari
watak dan karakteristik orang-orang Eropa. Dari hasil
pengkajiannya itu, ia bersimpulan bahwa terjadinya
berbagai macam kesulitan dan pertentangan disebabkan
oleh sifat-sifat individualistis dan egoistis yang berlebihan
serta pandangan nasionalisme yang sempit. Meskipun
demikian, ia juga mengagumi sifat dinamika bangsa Eropa
Menelisik Pemikiran Islam | 159

