Page 168 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 168
Islam. Pada tahun 1933 ia dundang ke Afganistan untuk
membicarakan pembentukan universitas Kabul.
Menurut pengamatan Sir Muhammad Iqbal
kemunduruan umat Islam disebabkan tiga faktor faktor
pertama dan yang utama ialah hancurnya Bagdad yang
pernah menjadi pusat politik, kebudayaan, dan pusat
kemajuan pemikiran umat Islam pada pertengahan abad ke
13. Akibatnya, pemikiran ulama pada masa itu hanya
tertumpu pada ketertiban sosial. Mereka menolak
pembaharuan dibidang hukum dan pintu ijtihad mereka
tutup. Hal ini menyebabkan hilangnya dinamika berpikir
umat Islam. Faktor kedua adalah timbulnya paham
fatalisme yang menyebabkan umat Islam pasrah pada nasib
dan enggan bekerja keras. Pengaruh zuhud yang terdapat
dalam ajaran tasawuf yang dipahami secara berlebihan dan
salah menyebabkan umat Islam tidak mementingkan soal
kemasyarakatan. Faktor ketiga adalah sikap jumud dalam
pikiran umat Islam. Hukum dalam Islam telah sampai pada
keadaan statis. Kaum konserfativ menganggap bahwa kaum
rasional (muktazilah) telah menyebabkan timbulnya
disintegrasi yang mengancam umat.
Untuk memajukan umat Islam India, Sir Muhammad
Iqbal mengetengahkan pemikiran-pemikiran berikut.
Pertama, umat Islam India perlu mengembangkan konsep
ijtihad dan paham dinamisme Islam. Hukum Islam menurut
Sir Muhammad Iqbal tidak bersifat statis tetapi dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh
karena itu, pintu ijtihad tidak pernah tertutup. Ijtihad
menurut Sir Muhammad Iqbal berarti upaya mencurahkan
segenap kemampuan intelektual. Hal ini berarti
menempatkan akal pada kedudukan yang tinggi. Dalam
konsep ijtihad terdapat aspek perubahan dan dengan
Menelisik Pemikiran Islam | 161