Page 172 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 172
Ia pun mengkritik para Muslim yang memiliki jiwa
yang malas dan selalu putus asa pada kenyataan. Kenyataan
yang ia lihat terhadap kalangan umat Islam yang selalu
menutup mata akan nasib dirinya ia lontarkan melalui
Shikwa dan JawabI Syikwa agar mereka bangkit dan
tergugah dari tidurnya. Dengan sajak-sajaknya yang
menyentuh itulah ia membangunkan setiap insan Muslim
agar tersadar.
“Benarlah engkau telah bersedia di zaman baru…….”
“Menjadi abid Allah tentara Muhamad….
“Jadi permata berlian memancarkan cahaya agama
ini….?”
“Mana boleh! Pelupuk matamu telah berat….”
“Untuk menyambut Shubuh dengan takbir shalatmu...”
“Perangaimu telah ikut tidur dengan pelupukmu...”
“Apakah bedanya terang siang dengan gelap malam”
“Bagi yang tidur mendengkur tengah hari?”
Maka sebagai orang yang berjiwa idealis serta berhati
patriotik, Iqbal senantiasa menyalakan api idealisme
kembali dalam kalbu setiap generasi muda dan pemuda-
pemuda gagah harapan Islam. Ia menancapkan Islam sebagi
ruh yang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa besar
tenaganya. Ia mengajak mereka dengan gaungan sajaknya
yang mendorong setiap pemuda tersebut sebagai
pendukung amanah risalah tauhid, atau bahkan ia
mendengungkannya sebagai Khalifah Fi Al-Ardhi, tujuan
manusia sejagad raya. Ia menyeru :
Menelisik Pemikiran Islam | 165

