Page 173 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 173

“Bangkitlah!

                 Dan pikullah amanat ini di atas pundakmu…
                 Hembuskanlah panas nafasmu di atas kebun ini….
                 Agar harum-haruman nafasmu meliputi segala…

                 Janganlah..
                 Janganlah dipilih hidup bagaikan nyanyian ombak…

                 Hanya bernyanyi ketika terhempas di pantai
                 Tapi  jadilah  kamu  ibarat  air  bah,  menggugah  dan
                 merubah
                 Dengan amalmu…. !

                 Maka  dengan  ketegasan  dirinya  ia  sangat  mengutuk
            Muslim yang lamban. Ia selalu mengatakan bahwa Muslim
            yang  lamban  hanya  menjadikan  dunia  ini  sempit  dan
            sebagai  penghambat  kemajuan.  Bahkan  ia  sangat
            menentang  pengertian  takdir  yang  telah  menjadi  salah
            kaprah, seakanakan bahan baku yang telah terjadi. Katanya,
            untuk menjadi maju manusia harus berjuang dengan gigih,
            berikhtiar  memerangi  alam  sekitar  serta  keadaan.  Ia
            mengatakan dalam sajaknya

                 “On this road halt is out of place
                 A static condition means death

                 Those on the move have gone ahead
                 Those who tarried even a while got crushed”
                 Berhenti…berarti tak ada tempat baginya di jalan ini

                 Sikap lamban berarti kematian atasnya



            166 | Asep Solikin
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178