Page 170 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 170
Islamisme terjadi setelah ia kembali dari Eropa, karena ia
melihat bahwa dalam nasionalisme Eropa terdapat bibit-
bibit materialisme dan atheisme yang merupakan ancaman
besar bagi pri kemanusiaan disamping itu, ia curiga bahwa
di balik nasionalisme India terletak konsep Hinduisme
dalam bentuk baru.
Meskipun Sir Muhammad Iqbal banyak memperoleh
pendidikan di Barat, namun Barat baginya bukanlah model
dalam melaksanakan pembaharuannya. Kapitalisme dan
Imperialisme Barat tidak diterimanya. Barat menurut
penilainnya banyak dipengaruhi materialisme dan telah
meninggalkan agama. Umat Islam hanyalah mengambil dari
Barat ilmu pengetahuannya. Sementara itu, sosialisme
dapat diterima dan ia bersimpati terhadap gerakan
sosialisme di Barat dan Rusia.
Keberadaannya di negeri Barat, ia manfaatkan untuk
menyelami watak-watak dan sikap bangsa Barat. Ia sangat
kagum pada sikap dinamik bangsa Barat yang tak kenal
putus asa, malas dan mudah lelah manakala usahanya
selalu menemui kegagalan. Mereka hidup dalam persaingan
yang ketat. Saling menancapkan pengaruhnya
antarsesamanya. Namun dari sinilah ia menyimpulkan
bahwa timbulnya kesulitan, perebutan, keributan, dan
pertentangan dunia lantaran sifat-sifat individualisme dan
egoisme yang bersemayam pada diri mereka serta paham
nasionalisme yang sempit. Ia telah menyaksikan, bahwa
dalam kebudayaan Barat cita Susila telah digantikan dengan
paham serba guna dalam bentuk yang kasar sehingga
menjadi bentuk komersilisme dengan segala akubatnya.
Maka dalam membicarakan Barat ia sangat faham sekali
apa yang terjadi di sana dengan moralitas yang tercabik.
Maka ia menulis dalam syairnya:
Menelisik Pemikiran Islam | 163

