Page 96 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 96
yang dianggap keramat, yang semuanya itu boleh
mengundang kemusyrikan bagi kaum Muslimin.Maka
semua lambang-lambang kemusyrikan yang didirikan di
atas kuburan yang berbentuk kubah-kubah masjid di
seluruh Hijaz, semuanya diratakan, termasuk kubah yang
didirikan di atas kubur Saiditina Khadijah r.a, isteri Nabi
kita Muhammad SAW.
Bersamaan dengan itu mereka melantik sejumlah guru,
da'i, mursyid serta hakim untuk ditugaskan di daerah Hijaz.
Selang dua tahun setelah penaklukan Mekah, pasukan
Wahabi bergerak menuju Madinah. Seperti halnya di
Mekah, Madinah pun dalam waktu yang singkat saja telah
dapat dikuasai sepenuhnya oleh pasukan Muwahhidin di
bawah panglima Putera Saud bin Abdul Aziz, peristiwa ini
berlaku pada tahun 1220 H.
Dengan demikian, daerah Haramain (Mekah -
Madinah) telah jatuh ke tangan muwahidin. Dan sejak itulah
status sosial dan ekonomi masyarakat Hijaz secara
beransur-ansur dapat dipulihkan kembali, sehingga semua
lapisan masyarakat merasa aman, tenteram dan tertib, yang
selama ini sangat mereka inginkan.
Walaupun sebagai sebuah daerah yang ditaklui,
keluarga Saud tidaklah memperlakukan rakyat dengan
sesuka hati. Keluarga Saud sangat baik terhadap rakyat
terutama pada kalangan fakir miskin yang mana pihak
kerajaan memberi perhatian yang berat terhadap nasib
mereka. Dan tetaplah kawasan Hijaz berada di bawah
kekuasaan muwahidin (Saudi) yang dipimpin oleh keluarga
Saud sehingga pada tahun 1226 H.
Setelah lapan tahun wilayah ini berada di bawah
kekuasaan Imam Saud, pemerintah Mesir bersama
Menelisik Pemikiran Islam | 89