Page 98 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 98
Akhirnya, secara perlahan-lahan mereka sedar bahwa
mereka telah keliru, sekaligus mereka menyedari bahwa
sesungguhnya gerakan Wahabi tidak lain adalah sebuah
gerakan aqidah murni dan patut ditunjang serta didukung
oleh seluruh umat Islam.
Dalam dua tahun terakhir menjelang selesainya
peperangan, secara diam-diam gerakan muwahidin terus
melakukan gerakan dakwah dan mencetak kader-kadernya
demi penerusan gerakan aqidah di masa-masa akan datang.
Sebaik sahaja berakhirnya peperangan yang telah
memakan waktu tujuh tahun tersebut, dakwah salafiyyah
mulai lancar kembali seperti biasa. Semua kekacauan di
tanah Hijaz boleh dikatakan berakhir pada tahun 1239 H.
Begitu juga dakwah salafiyyah telah tersebar secara meluas
dan merata ke seluruh pelusuk Najd dan sekitarnya, di
bawah kepemimpinan Imam Turki bin 'Abdullah bin
Muhammad bin Saud, adik sepupu Amir Saud bin 'Abdul
'Aziz yang disebutkan dahulu.
Semenjak kekuasaan dipegang oleh Amir Turki bin
'Abdullah, suasana Najd dan sekitarnya beransur-ansur
pulih kembali, sehingga memungkinkan bagi keluarga Saud
(al-Saud) bersama keluarga Syeikh Muhammad (al-Syeikh)
untuk melancarkan kembali dakwah mereka dengan lisan
dan tulisan melalui juru-juru dakwah, para ulama serta para
Khutaba.
Suasana yang sebelumnya penuh dengan huru hara
dan saling berperang, kini telah berubah menjadi suasana
yang penuh aman dan damai menyebabkan syiar Islam
kelihatan di mana-mana di seluruh tanah Hijaz, Najd dan
sekitarnya. Sedangkan syi'ar kemusyrikan sudah hancur
diratakan dengan tanah. Ibadah hanya kepada Allah, tidak
Menelisik Pemikiran Islam | 91