Page 102 - Evaluasi Pembelajaran
P. 102

error mendekati nol (Ɛ≈0), maka persamaan  X = T + Ɛ akan
            mendekati  X  =  T  +  0,  sehingga  skor  hasil  pengamatan  akan
            hampir sama dengan angka  true skor. Dengan kata lain, jika
            dapat  diusahakan  Ɛ≈0,  maka  akan  terjadi  skor  hasil  amatan
            mendekati    true   skor,   atau   X≈T.   Artinya,   dengan
            mengusahakan  skor  kekeliruan  yang  sekecil  mungkin,  maka
            skor  hasil  pengamatan  yang  kita  peroleh  akan  mampu
            menggambarkan kemampuan sebenarnya dari peserta didik.
            Contohnya  adalah  pada  persamaan  (3)  di  atas.  Masalahnya
            adalah, skor X adalah hasil pengamatan, sehingga dapat kita
            amati skornya. Sedangkan skor T dan Ɛ tidak dapat kita amati,
            tetapi secara teoretis dapat dikendalikan, antara lain dengan
            mengusahakan penggunaan instrumen yang handal.

               Terdapat  beberapa  kemungkinan  terjadinya  kesalahan
            pengukuran,  sehingga  terjadi  pembiasan  skor  hasil
            pengukuran. Kesalahan pengukuran menyebabkan skor hasil
            pengamatan (X) semakin menjauh dari skor true (T) dan skor
            kekeliruan  (Ɛ)  juga  semakin  besar.  Artinya,  kesalahan
            pengukuran akan menyebabkan menurunnya tingkat akurasi
            hasil  pengukuran,  sehingga  skor  yang  kita  peroleh  tidak
            menggambarkan  kemampuan  sebenarnya  dari  peserta  tes
            atau responden.
               Kesalahan  pengukuran  terjadi  karena  adanya  beberapa
            kekurangan,  yang  disebabkan  oleh  beberapa  faktor,  yakni
            kesalahan pada : (1) Instrumen pengukuran yang digunakan,
            (2),  Kesalahan  cara  penggunaan pengukuran,  (3).  Kesalahan
            pada situasi pengukuran. Beberapa faktor penyebab tersebut
            dapat  berdiri  sendiri  maupun  terkombinasi  satu  sama  lain.
            Kesalahan nomor (2) dan (3) relatif dapat diatasi dengan cara
            membuat      petunjuk   penggunaan     instrumen    dengan
            memperhatikan  kondisi  psikologis  peserta  tes/responden.
            Sedangkan  kemungkinan  kesalahan  yang  disebabkan
            instrumen  dapat  diminimalisir  dengan  cara  menyusun
            instrumen  yang  handal.  Dengan  demikian,  kehandalan
            instrumen  yang  digunakan  evaluator,  sangat  menentukan
            kualitas dan akurasi skor hasil pengukuran.

                                                                     91
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107