Page 103 - Evaluasi Pembelajaran
P. 103
Untuk memperoleh instrumen yang handal, evaluator
harus mengusahakan tercapainya (1). Validitas instrumen
secara teoretis, (2). Validitas instrumen secara empiris, (3).
Reliabilitas instrumen, (4). Untuk instrumen berbentuk tes,
evaluator harus mengusahakan daya pembeda yang baik dan
tingkat kesukaran butir soal tes dalam taraf sedang.
Gambaran tentang jenis pengujian yang dibutuhkan
untuk memperoleh instrumen yang handal digambarkan pada
tabel berikut:
Tabel 5.1. Jenis pengujian kehandalan instrumen yang dibutuhkan
Validita
Jenis dan bentuk s Validitas Reliabilitas Daya Tingkat
instrumen empiris pembeda kesukaran
teoretis
A. Tes tertulis
1. PG X X X X X
2. Isian singkat X X X X X
3. Menjodohkan X X X X X
4. Sebab akibat X X X X X
5. Uraian X X X - X
B. Tes lisan X X X - -
C. Tes praktik X X X - -
D. Non Tes
1. Angket
tertutup X X X - -
2. Angket terbuka X - - - -
3. Pedoman
wawancara X - - - -
4. Pedoman
dokumentasi X - - - -
5. Pedoman
observasi X - - - -
Dari tabel di atas dapat difahami bahwa umumnya uji
validitas teoretis dibutuhkan untuk semua jenis instrumen,
tetapi validitas empiris dibutuhkan bagi instrumen yang hasil
pengukurannya dapat dinyatakan dalam bentuk angka atau
skor. Demikian pula halnya dengan pengujian reliabilitas.
Sedangkan pengujian daya pembeda dan tingkat kesukaran
umumnya hanya dibutuhkan untuk instrumen berbentuk tes.
Perbedaan kebutuhan tersebut disebabkan oleh sifat jawaban
tes yang memiliki kemungkinan jawaban benar dan salah,
sehingga memungkinkan evaluator untuk membedakan
92