Page 104 - Evaluasi Pembelajaran
P. 104
peserta tes yang pintar (yang banyak menjawab benar) dan
yang kurang pintar (yang sedikit menjawab benar).
Upaya untuk memperoleh instrumen yang handal,
dilakukan seara simultan. Pada saat menyusun instrumen,
pertama-tama evaluator berusaha untuk mencapai validitas
teoretis dengan beberapa cara. Setelah diperoleh intrumen
yang memiliki butir-butir valid secara teoretis, evaluator
kemudian berusaha mencapai validitas empiris dan
reliabilitas, melalui ujicoba instrumen kepada kelompok
peserta ujicoba. Untuk instrumen berupa tes, ujicoba tersebut
juga dimaksudkan untuk mengetahui daya pembeda dan
tingkat kesukaran butir tes.
Ujicoba instrumen dimaksudkan untuk mempelajari
karakteristik instrumen dan butir-butir instrumen pada saat
digunakan. Hasil ujicoba kemudian dianalisis menggunakan
teknik tertentu, biasanya menggunakan software yang telah
banyak tersedia di pasaran. Dari hasil ujicoba instrumen,
evaluator dapat menentukan butir-butir insrumen yang
handal sesuai dengan kebutuhan.
Upaya untuk memperoleh instrumen yang handal tersebut,
akan dibahas pada bagian berikut ini:
B. Validitas
1. Makna Validitas
Validitas berasal dari valid, yang artinya sah atau
absah. Validitas dapat diartikan sebagai tingkat
keabsahan. Validitas instrumen diartikan sebagai tingkat
keabsahan instrumen tersebut sebagai alat ukur. Dengan
kata lain, suatu instrumen disebut memiliki validitas, jika
instrumen tersebut dapat berfungsi sebagai alat ukur
yang sah, atau sebagai alat ukur yang tepat. Instrumen
yang valid adalah instrumen yang mampu mengukur
secara tepat apa yang seharusnya diukur (Callahan &
Logan, 2021). Itulah sebabnya validitas juga bisa
dimaknai sebagai tingkat ketepatan instrumen sebagai
93