Page 32 - Evaluasi Pembelajaran
P. 32

Dalam  pengukuran  obyek  berupa  benda  fisik,  umumnya
            kita  memiliki  ukuran  dan  alat  ukur  standar  yang  dijadikan
            sebagai patokan yang telah disepakati secara umum. Misalkan
            meteran merupakan alat ukur standar yang dijadikan patokan
            untuk mengukur panjang, thermometer merupakan alat ukur
            standar  untuk  mengukur  suhu,  timbangan  merupakan  alat
            ukur standar untuk mengukur berat, althometer merupakan
            alat  ukur  standar  yang  digunakan  untuk  mengukur
            ketinggian, dan sebagainya.
               Hal  berbeda  akan  kita  temukan  pada  pengukuran  aspek-
            aspek  psikologis,  seperti  pengukuran  hasil  belajar  peserta
            didik.  Hasil  belajar  merupakan  aspek  psikologis  yang  tidak
            tampak  secara  fisik.  Dalam  konteks  ini,  obyek  ukurnya  bisa
            tampak secara fisik, yakni peserta didik, ukuran obyek yang
            ingin diketahui adalah hasil belajar, tetapi kita tidak memiliki
            alat  ukur  standar  berupa  alat  ukur  fisik  (seperti  meteran)
            yang  bisa  dijadikan  patokan.  Hal  ini  terjadi  karena  aspek-
            aspek psikologis lebih banyak bersifat laten atau tersembunyi,
            sehingga  kita  tidak  dapat  mengukur  secara  langsung  obyek
            ukurnya. Kita hanya dapat melakukan pengukuran terhadap
            gejalanya saja. Jika kita mengukur panjang meja, maka ukuran
            panjang  meja  tersebut  secara  langsung  dapat  kita  lihat  dari
            penggunaan meteran. Tetapi hal yang sama tidak dapat kita
            lakukan  ketika  kita  mengukur  hasil  belajar  peserta  didik,
            karena  hasil  belajar  tersebut  tidak  tampak  secara  fisik  dan
            secara langsung tidak teramati. Yang bisa kita lakukan adalah
            melakukan  pengamatan  terhadap  gejalanya  saja,  dengan
            indikator-indikator  tertentu.  Dengan  demikian,  pengukuran
            aspek-aspek psikologis lebih bersifat diagnostik.
               Pengukuran  dapat  dibedakan  menjadi  pengukuran
            langsung, dan pengukuran tidak langsung. Suatu pengukuran
            disebut  pengukuran  langsung  jika  ukuran  pada  obyek
            pengukurannya dapat dibandingkan secara langsung dengan
            alat  ukurnya.  Misalnya  ketika  kita  mengukur  panjang  meja,
            maka  kita  dapat  secara  langsung  membandingkan  ukuran
            meja  tersebut  dengan  alat  ukur  berupa  meteran.  Demikian

                                                                     21
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37