Page 35 - Evaluasi Pembelajaran
P. 35

sebenarnya dari peserta didik. Banyak kombinasi skor T dan
           E yang mungkin terjadi, misalnya :
                75 = 60 + 15……………………..(1)
                75 = 95 + (-20) ………………….(2).
             Pada persamaan (1) di atas, kemampuan sebenarnya dari
           peserta  didik  adalah  60,  tetapi  karena  terdapat  skor
           kekeliruan sebesar 15 maka skor yang diperoleh peserta didik
           atau  skor  hasil  pengamatannya  adalah  75.  Kemungkinan
           berbeda terjadi pada persamaan (2), yang mana kemampuan
           sebenarnya  dari  peserta  didik  adalah  95,  tetapi  karena
           terdapat  skor  kekeliruan  sebesar  -20  maka  skor  yang
           diperoleh peserta didik atau skor hasil pengamatannya adalah
           75.  Ini  berarti,  pada  sebuah  skor  yang  kita  peroleh  dari  tes
           hasil  belajar  misalnya,  terdapat  tak  terhingga  banyaknya
           kemungkinan pasangan skor T dan skor E.
             Dalam  pengukuran  hasil  belajar,  tantangan  utama
           pengukur  atau  evaluator  adalah  meminimalkan  skor
           kekeliruan  atau  error.  Jika  diusahakan  nilai  skor  kekeliruan
           atau error mendekati nol (E≈0), maka persamaan  X = T + E
           akan  mendekati  X  =  T  +  0,  sehingga  nilai  skor  hasil
           pengamatan  akan  hampir  sama  dengan  nilai  True  skor.
           Dengan  kata  lain,  jika  dapat  diusahakan  E≈0,  maka  akan
           terjadi  X≈T.  Artinya,  dengan  mengusahakan  skor  kekeliruan
           yang sekecil mungkin, maka skor hasil pengamatan yang kita
           peroleh   akan   mampu     menggambarkan      kemampuan
           sebenarnya  dari  peserta  didik.  Masalahnya  adalah,  skor  X
           adalah hasil pengamatan, sehingga dapat kita amati skornya.
           Sedangkan  skor  T  dan  E  tidak  dapat  kita  amati,  dan  dapat
           dikendalikan  secara  teoretis.  Untuk  memperkecil  error
           tersebut,  dibutuhkan  instrumen  yang  handal.  Kehandalan
           instrumen tersebut  akan  kita  bahas  pada  bagian  berikutnya
           dalam buku ini.





           24
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40