Page 176 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 176
itu dia mendengar Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam
mengatakan: manjahhaza jaisyul usroh falahul jannah
Maka semakin terbenamlah serasa dirinya ke dalam
bumi, hancur luluh serasa hatinya, sedih hatinya, semua
orang mendapatkan surga kecuali dirinya. Semakin panas
dingin badannya mendengar sabda Nabi shallallohu ‘alaihi
wasallam demi melihat kefaqiran dirinya, ditambah lagi Nabi
shallallohu ‘alaihi wasallam mensyaratkan siapa yang mau
ikut berperang harus membawa alat dan kendaraan perang
sendiri. Dilihat juga oleh Ulbah bin Zaid ketika dia duduk di
masjid Nabawi, dia melihat Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam
dikelilingi para sahabat, tiba-tiba datang Abu Bakar sambil
membawa semua harta yang dia punya sejumlah 4000
dirham.
Ketika ditanya oleh Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam,
“Ya Abu Bakar, apa yang engkau tinggalkan untuk
keluargamu?”
Abu Bakar menjawab, “aku tinggalkan untuk mereka
Alloh dan Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam-Nya”. Nabi
shallallohu ‘alaihi wasallam pun bersabda,” Tidak ada harta
yang paling bermanfaat bagiku sebagaimana bermanfaatnya
harta Abu Bakar”.
Umar pun datang dengan membawa setengah hartanya.
Utsman bin Affan membawa seribu dinar dalam pakaiannya,
bahkan kafilah dagangnya yang hendak berangkat ke Syam
sejumlah dua ratus ekor unta lengkap dengan barang-
barangnya dia keluarkan sedekahnya, ditambah lagi dengan
seratus ekor unta, lalu ditambahnya lagi seribu dinar uang
kontan. Maka Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam pun
bersabda: “Ya AllAh, (aku mohon padaMu) ridhoilah Utsman,
sesungguhnya aku telah ridho padanya”
Bibliosufistik | 163